Senin, 21 Desember 2009

Nasionalisme Lenyap Dunia Semakin Gila

Dunia Gila
Dunia Semakin Gila

Saling Sikut Sikutan Tuk Mencari Makan
Segala Omong Kosong Jadi Pembenaran
Akal Sehatpun Hilang Temen Jadi Korban
Dunia Semakin Gila Nggak Ada Aturan

Begitu penggalan dari lagu Yin Yang. Pengusung Rapper Iwa K di indonesia ini kembali menunjukkan kiprah nya kembali di dunia musik.

Bila kita menyadari dan mampu mencerna setiap peristiwa yang terjadi pergeseran yang terjadi mulai dari nilai moral, nilai pendidikan , nilai sosial dan budaya, nilai kemanusiaan, nilai tatakrama dan bahasa di era sekarang ini menurun drastis.

Tak heran begitu banyak orang hidup untuk diri nya sendiri, bahkan menghalalkan segala cara untuk bisa mencapai apa yang diinginkan. Korupsi yang merajalela bermilyar - milyar uang negara ternyata bermuara pada individu yang tidak bertanggungjawab. Sungguh ironi, aparat pemerintah saja tidak punya nilai kemanusiaan ketika menadahkan tangan untuk pembenaran atas nama uang, apa yang mampu diharapkan lagi? Tirani kekuasaan dan uang sudah membutakan hukum, kalau orang buta saja bisa melihat kebenaran kenapa orang yang benar- benar sempurna terus membutakan dirinya hanya demi sesuatu yang fana?

Sudah habis dan lenyapkah nasionalisme yang pernah didengung - dengungkan untuk membangun bangsa, atau hanya dianggap sebagai liturgi konyol untuk topeng kebobrokan moral dan kemanusiaan bangsa. Ketukkan palu keputusan sang Hakim seolah menunjukkan aksi sulap, begitu selesai bim salabim sudah mampu membungkam pro dan kontra masyarakat intelektual. sudah cukup rakyat hanya dijadikan sebagai penonton awam, yang cuma bisa mengangguk -angguk untuk keterpurukkan birokrasi hukum dan pemerintah.

Mungkin kegagalan inilah yang bisa membuat mata hati setiap orang tercelik dari panggung sandiwara orang - orang yang menyebut dirinya sebagai pembawa aspirasi rakyat.

MARI MEWUJUDKAN PEMIRA 2009 YANG LIBERTI

Liberti merupakan jargon untuk Pemira tahun 2009 ini. Jangan bayangkan liberti ini sebagai nama sebuah patung. Tapi, liberti sebenarnya merupakan kependekan dari 5 kata yang semoga saja mencerminkan proses Pemira 2009 ini. Apaan sih?? Mau tau??

Legitimate: yakni sah secara hukum. Jadi, baik Presiden EM ataupun Anggota DPM yang akan terpilih pada ajang Pemira ini, nantinya akan sah menurut hukum atau undang-undang yang udah dibuat oleh DPM. Dengan kata lain, hasil dari Pemira ini sudah nggak bisa diprotes atau diganggu gugat kalo nggak ada bukti pelanggaran yang kuat.

Independen: seluruh komponen penyelenggara Pemilihan Mahasiswa Raya yang terdiri dari panitia dan panitia pengawas atau Panwas adalah individu-individu yang independen atau nggak berpihak kepada siapapun. Jadi, haram hukumnya bagi panitia penyelenggara maupun panitia pengawas Pemira untuk menjadi tim sukses salah satu calon ataupun hanya sekedar mendukung salah satu calon. Jadi bener-bener netral atau independen gitu.

BERsih: Jargon adalah doa. Maka kita semua berharap pemira 2009 ini bersih, dalam arti nggak ada kecurangan di dalamnya. Semua komponen baik panitia penyelenggara, panitia pengawas, pemilih, maupun calon yang dipilih harapannya berbuat sesuai aturan main yang ada alias nggak ada yang berbuat curang.

Tertib: Penyelenggaraan Pemira 2009 ini juga diharapkan tertib. Semua berjalan sesuai fungsi dan tugasnya. Nggak ada yang menyimpang atau kita menyalahi aturan yang berlaku. Karena tentu aja pengawasan dari panitia pengawas juga akan sangat ketat.

Profeional: lagi-lagi, semua unsur yang nantinya akan terlibat baiik secara langsung maupun nggak langsung di ajang Pemira ini sangat diharapkan profesionalitasnya. Mulai dari panitia, pengawas, para calon, dan pemilih diharapkan bersikap sesuai dengan aturan main yang ada dan berusaha menjaga dan menyukseskan Pemira 2009 ini.

PEMIRA ???

Akhir-akhir ini, mungkin kamu-kamu yang ngaku mahasiswa Brawija pasti akan sering membaca atau mendengar kata ini. Yah, mau nggak mau, suka nggak suka. Karena memang sebentar lagi kampus kita tercinta ini akan mengadakan perhelatan yang cukup penting dan pastinya dinanti-nantikan setiap tahunnya.

Apaan sih?? Pemira?? Yupz bener banget. Pemira yang merupakan kependekan dari Pemilihan Mahasiswa Raya ini adalah momen dimana kita semua, mahasiswa Brawijaya, bisa menyalurkan aspirasi kita untuk memilih Presiden Eksekutif Mahasiwa (EM) dan anggota-anggota DPM UB. Atau bahkan mungkin ada diantara kita yang pengen mencalonkan diri sebagai presiden EM atau anggota DPM?? Boleh-boleh saja pastinya. Yang jelas, Pemira memfasilitasi seluruh Mahasiswa Brawijaya untuk menyalurkan aspirasinya sebagai pemilih ataupun yang dipilih. So, pastinya rugi kalo nggak memanfaatkan event ini semaksimal mungkin.

Pastinya kita semua penasaran, siapa sih the next leader di Brawijaya?? Dari fakultas mana dia?? Jangan-jangan temen kita sendiri..!! atau bahkan mungkin kita??!!! Hmmm….. menarik untuk ditunggu. So, maksimalkan peran kita di Pemira 2009 ini. Yah, kita sebagai pemuda, yang katanya agent of change nggak bisa masa bodoh dengan hal seperti ini. Bisa jadi 10 atau 20 tahun lagi, kita lah yang akan memimpin bangsa ini. Lalu kalo nggak dimulai dari sekarang, kapan lagi??? Harapannya di kampus inilah kita belajar gimana caranya memimpin orang lain. Gimana sulitnya mengatur banyak orang dengan pemikiran yang berbeda-beda

Jadi kalo masih ada yang menganggap event seperti ini nggak penting, atau bahkan berpikir untuk golput…??? waaahh…. jangan deh…!!! di tangan kita lah peradaban Brawijaya bergantung. Apakah pemimpin yang kita pilih mampu membawa Brawijaya menjadi lebih baik, atau malah sebaliknya. Jangan mau membeli kucing dalam karung alias memilih pemimpin tanpa tau sapa yang kita pilih. Kenali pemimpin kita. Kenali visi dan misinya, baru deh, tentukan pilihan berdasarkan hati nurani.

Semoga Pemira 2009 yang menelan dana nggak sedikit ini nantinya bisa mendapatkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas, capable, dan berakhlak sehingga bisa membawa Brawijaya menuju ke arah yang lebih baik. Saatnya kita peduli…. untuk Brawijaya yang lebih baik. One minute for one year.

Minggu, 11 Oktober 2009

Kota Apel yang Menjanjikan

Ketika saya tiba di Malang,sAya berfikir sulit untuk kupercaya klo saya bisa berada disIni,mungkin suatu hari nanti aku akan bisa kembali ke Jakarta dan menjadi orang sukses.amin…,hal ini jelas bahwa saya telah berada di bagian lain kota di Indonesia,desain stasiun,rambu-rambu,orang-orangnya,pakaiannya yang tampak lebih sopan dibandingkan dengan dikota Megapolitan sebelimnya yang saya tempati.di stasiun Kota Baru,Malang hampir semuanya orang-orang dari berbagai kota untuk mencari Ilmu,tetapi di stasiun gambir saya melihat orang-orang lebih beragam dari berbagai kota di Indonesia,mungkin lusinan bahasa yang digunakan di kota Jakarta.Ketika saya keluar dari staiun Kota baru,Malang.saya melihat angkot-angkot berjejer rapi seperti kotak biru besar di atas roda,seperti di film-film action.cuaca yang dingin mengingatkan saya pada pada kota Jakarta di musim hujan.tetapi saat itu musim panas di Malang,tidak ada matahari,mendung dan dingin.didalam angkot saya mendengar orang berkata-kata”kosan kami di…”.wajah saya langsung berubah bentuk.belum apa-apa sudah bicara jenis-jenis kosan mahasiswa yang ada disini.,piker saya.dan itu baru permulaan.
Usia saya delapan belas tahun dan saya telah tinggal di kota Megapolitan yang penuh dengan pergaulan bebas para muda mudinya.tetepi saya telah katakan bahwa tahum-yahun itu laksana kawah candradimuka bagi saya untuk bisa suskes secara pribadi dan propesional dan yang terpenting,perjalanan ini meletakan dasar bagi saya yang baru sebentar ini dan ini baru awalnya saja.saya jujur pada diri saya sendiri tenatang apa yang berhasil,apa yang gagal,dimana saya dan kemana saya harus melangkah.alih-alih melawan arus.saya punya keberanian unutk membuat berbagai putusan berdasarkan fakta-fakta.

Manisnya Kesuksesan

Saya tidak banyak bicara tentang menjadi kaya,tetapi saya yakin bahwa saya banyak berfikir tentang menjadi kaya.itulah masa kemelaratannya bagi kita.semantara beberapa tetangga saya banyak menghambur-hamburkan uang hasil keringat mereka sendiri untuk bersenang-senang.ibu mengajarkan saya untuk menjauhi hidup berfoya-foya.ia mengajarkan saya bagimana menabung guna mengahadapi masa sulit,dan saya pun menghadapi masa sulit,dan saya pun mengahadapi cukup banyak masa itu.alhamdullilah saya dapet selalu tahu kapan kondisi itu terjadi.ibuku selalu jujur menyangkut kondisi yang kita hadapi.ia tidak pernah berpura-pura bahwa keadaan kami baik-baik saja.dalam suatu malam ,saya berbaring di tempat tidur sambil mendengarkan radio.salah satu lagu dari radio itu lagunya janet Jackson,berjudul control.lagu itu bercerita tentang bagiman ia ingin keluar dari bayang-bayang keluarga dan menjadi kapten dari kaptenya sendiri,saya ingin memutuskan sendiri.saya adalah anak yang biasa yang punya impian luar biasa.saya bisa merasakan,karena saya selalu berkeinginan menjadi tokoh-tokoh besar,yang memiliki pemikiran yang luar biasa,yang mana pemikiran para tokoh-tokoh besar itu bila di aktualisasikan sangat bermanfaat bagi masyarakat luas.saya ingin sekali bisa seperti mereka.segara rasa semnagat itu muncul kepada dunia bahwa saya bisa punya mimpi-mimpi besar,harus bisa..!saya sangat yakin bahwa untuk bisa mencapai kesuksesan tidak tergantung pada tingkat intelligent seseorang,tetapi kesuksesan dapat mudah dicapai apabila orang itu memiliki semangat dan keuletan yang tinggi pada dirinya.sifat seperti itu yang dapat mengalahkan sebuah kegagalan pada dirinya sendiri.sadarilah van,aku punya semua yang di punyai oleh orang-orang besar yaitu dua lengan,dua tangan,dua kaki,dua mata dan otak yang membuat bijaksana,dengan perlengkapan ini mereka semua memulai,jadi mulailah berjuang menjadi yang teratas dan katakan “aku bisa”
-Orang jarang bisa berkembang bila merka tidak punya Panutan untuk di tiru-

Minggu, 30 Agustus 2009

Putusan Terpenting dalam Hdup Saya

Saya selalu bertanya tentang segala sesuatu yang ada disekitar saya,kenapa sebagaian besar pembawa acar di televise mengenakan pakaian yang sama?mengapa semua Presiden Indonesia adalah orang-orang yang sudah pensiun dan berada?bisakah awan disentuh,jika bisa apa rasa nya seperti kapas?ini adalah jenis-jenis pertanyaan yang mengembara di otak saya sehari-hari.pendek kata,saya menanyakan setiap kata yang keluar dari mulut tokoh-tokoh besar.ada satu aksioma yang membuat saya bingung untuk waktu yang lam.hujan bulan bulan april menumbuhkan bunga di bulan Mei.apa maksud nya?sya piker itu lagu tentang hujan dan bunga.kemudian saya mengartikan sebagai ‘apa yang merugikan juga bisa membantu.
Tinggal di malang mendatangkan banyak tantangan buat seorang anak laki-laki.yang paling utama adalah rasa sedih karena jauh dari orang tua.sebagai anak bungsu saya sangat dekat dengan orang tua saya.saya tidak tahu akan menjadi apa hidup ini bila jauh darinya,tetapi saya masih punya semangat untuk mengubah hidup saya.suatu malam,saya berbaring ditemapt tidur sambil memikirkan kembali hidup saya dan bagimana ibu telah berkorban agar kami bisa makan dan punya tempat tinggal di kota malang ini

“Bahagiakan orang tua mu karena telah banyak berkorban dengan ikhlas tampa kenal lelah untuk anak mu tercinta.”

Cepatlah lulus Novan,Jadilah manusia yang bermanfaat bagi yang lainnya

Raih Setiap Kesempatan

Saya dibesarkan oleh seorang ibu yang berasal dari lingkungan yang punya aturan”lakukan seperti yang aku katakan”,bukan berati seperti yang aku lakukan.dan jika kita bertanya ”kenapa”,sudah pasti jawabanya’karena aku bilang begitu’.begitulah ibuku di besarkan.anak-anak tidak menyanggah orang-orang dewasa.tidak bertanya kepada mereka!
Jadilah pertanyaan-pertanyaan saya selalu berbenturan dengan dua arus.di satu sisi ibuku ingin saya menjadi orang yang serba ingin tahu.di sisi lain,ibu ingin menempatkan posisi saya sesuai hierarki dan benar-benar mengikuti aturan.
Saya seorang pemikir nonkonvensional,tapi bukan berati saya ingin menentang ibu dan orang-orang dewasa lainnya.saya benar-benar ingin memahami dunia,lingkungan sekitar,dan bagiman segala sesuatunya bekerja.

Yang lebih penting,kepala saya penuh dengan pikiran positif tentang apa yang akan terjadi.saat saya memulai ikut oraganisasi suara hati saya telah berbicara,Bagus,Novan.kau benar-benar melakukan sesuatu,bukan hanya mimpi.dan sekarang gambaran-gambaran di kepala saya bahkan lebih gamblang,penuh warna.saya biasanya bertanya pada diri sendiri,kala besar nanti,aku ingin jaddi seperti siapa?suara hati saya menjawab,kau tidak bisa menjadi orang.kau adalah NOVAN.

Keyakinan yang amat besar

Saya telah mencapai ketenangan dan kedamaian,walaupun saya belum bisa menunjukan kesuksesan pada diri saya,Namun ,saya tetap optimis untuk menjadi orang besar kelak nanti.semua orang yang telah mencapai kesuksesan tahu bahwa segalanya terlihat mudah karena waktu dan perjuangan yang telah dikorbankan amat besar membuat sesuatu adalah hal yang sederhana dan menyederhanakan sesuatu adalah hal yang mudah ketika kita telah berhasil berhasil menemukan keseimbangan dan harmoni dalam pikiran dan hati.saya tidak mau membuat perjuangan saya mencapai titik yang sekarang saya pijak terdengar tampa tantangan,karena kenyataan justru berlawanan.namun saya bener-bener takjub,betapa mudahnya hidup saya mengalir ketika saya sadar bahwa saya tidak bisa mengontrol hal-hal di luar diri saya.dunia bener-bener tempat tinggal yang indah.

Harapan

Jika kau bisa bertahan kala semua yang kau miliki
Hilang dan meninggalkanmu
Jika kau dapat memercayai dirimu ketika semua orang
Meragukanmu
Sekaligus mengahargai keraguan mereka
Jika kau bisa menunggu dan tak pernah lelah menunggu
Atau dibohong,jangan pernah berbohong
Atau di benci,jangan beri jalan untuk kebencian
Jangan pula terlihat terlalu baik,atau berbicara terlalu bijak

Hidup

Hidup itu maklum dan sabar
Jika maklum sekedar mengerti,
Maka sabar adalah memahami

Hidup itu mencari kemudian menemukan
Jika mencari menjadikan asa,
Maka menemukan merupakan ketenangan
Hidup itu boleh jadi kereta
Ia bahkan terus lari,sebelum bertemu sang
Persinggahan
Ia bahkan terus riuh sebelum sampai stasiun akhir
Dan jika hidup adalah jemari
Maka manusia adalha ruhnya
Mimpi Besar
Jika kau bisa bermimpi dan tidak menjadikan impian
Sebagi majikanmu;
Jika kau bisa berpikir dan tidak menjadikan pikiranmu
Sebagi tujuan;
Jika kau bisa mengahadapi kejayaan dan bencana
Dan bersikap sama saat mengahadapi keduanya
Jika kau bisa mendengar kebenaran dalam kata-katamu
Di putarbalikakn untuk menjebak si bodoh,
Atau meliha hal-hal yang kau perjuangkan hancur,
Namun kau bisa membangun kembali

Kekurangan merupakan kekuatan

Kita sering malu dengan kekurangan kita
Kita jarang terbuka karena kekurangan kita
Malah semakin kita terpuruk dibuatnya
Ataupun jadi gila karenanya
Cacat fisik atau mental bukan menjadi kendala
Apalagi hanya karena kita orang tak punya
Kita masih bisa berkarya papun caranya
Karena kekurangan merupakan kekuatan kita
Jangan jadikan kekurangan kita
Untuk menunjukan kekuatan kita
Dan tunjukan pada dunia bahwa kita bisa
Bisa menggapai mimpi yang sempurna
Tersenyumlah pada dunia
Maka,dunia pun turut tersenyum pada kita

Jumat, 19 Juni 2009

Pesan Moral UnTuk Mahasiswa

Ancaman pola hidup seks bebas di kalangan mahsiswa secara umum dan di pondokan atau kos-kosan, bahkan KONTRAKAN khususnya di MALANG berkembang semakin serius dengan makin longgarnya kontrol yang mereka terima. Saya kadang melihat waktu gelap menjelang di seputar kampus di Wilayah Malang melihat banyakmya mahasiswa mengantri di pondokan mahasiswi, tak dinyana juga sering melihat mereka berpasangan duduk di atas motor dalam remang² gelap wilayah kampus sembari bercumbu mengumbar nafsu.Di beberapa tempat kost juga sering kujumpai sepasang muda-mudi masuk dalam kamar kost...

Jumlah remaja yang mengalami masalah kehidupan seks terus bertambah akibat pola hidup seks bebas, karena pada kenyataannya pengaruh gaya seks bebas yang mereka terima jauh lebih kuat dari kontrol yang mereka terima maupun pembinaan secara keagamaan baik dari orang tua maupun mendapatkannya sendiri dari pengajian-pengajian agama.

Sementara itu tingkat pengawasan dari pemilik kos maupun pihak orang tua semakin bertambah longgar sehingga makin banyak mahsiawa yang terjebak ke dalam pola hidup seks bebas karena berbagai pengaruh yang mereka terima, baik dari teman, Internet, dan pengaruh lingkungan secara umum.

Sekuat-kuatnya mental seorang mahasiswa untuk tak tergoda pada pola hidup seks bebas, kalau terus-menerus mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu saat akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat lagi bagi mahasiswa yang memang benteng mental dan keagamaannya tak begitu kuat.

Masalah ini akan lebih efektif bila diatasi dengan kesadaran dari para pemilik kos sendiri untuk melakukan pengawasan intensif kepada anak-anak kosnya secara proporsional. Yang paling efektif tentu saja kalau ada kesadaran dari orangtua masing-masing mahasiswa untuk memilihkan tempat kos yang layak dan aman, serta membekali putra-putri mereka dengan benteng ajaran agama yang kokoh.

Pada dasarnya perilaku seksual dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu berciuman, berpelukan, bercumbu (petting), dan berhubungan badan. Sebagian besar perilaku seksual tersebut dilakukan di rumah, rumah kos, lingkungan kampus, dan tempat-tempat lainnya seperti hotel, losmen dan tempat penginapan lainnya.
Bahkan ada juga yang melakukannya di dalam mobil pada waktu jalan-jalan ke tempat sepi.

Sekarang banyak mahasiswa yang telah melakukan hubungan seks sebelum dia menjadi mahasiswa. Ada yang sudah melakukannya ketika masih SMP dan ada pula yang melakukannya pada waktu SMA. NAh fenomena pakah ini?

Buat mahasiswa saya berpesan agar mempertebal iman agar tidak terjerumus kedalam kehidupan yang salah. Kalian semua adalah generasi yang diharapkan oleh bangsa ini untuk membangun Negara ini dan kalianlah yang akan menjadi pemimpin yang akan datang.

Sabtu, 23 Mei 2009

Demokrasi & Dilema

Demokrasi selalu menuntut adanya partisipasi aktif dari rakyat dalam proses pengambilan kebijakan politik. Rakyat dilibatkan dalam pembuatan keputusan yang dilakukan oleh pemerintah, sehingga kepentingan rakyat dapat tercermin dalam kebijakan-kebijakan pemerintah. maka harus disadari dan dimengerti bahwa setiap kebijakan dalam negara demokrasi merupakan cerminan atau representasi kepentingan rakyat.

Persoalan tentang demokrasi pluralis atau pluralisme demokrasi hanya merupakan satu aspek dari dilema umum dalam kehidupan politik: otonomi atau kontrol ? atau dengan mengajukan pertanyaan yang agak naif: berapa luas otonomi atau berapa banyak kontrol?

untuk menghindarkan kompleksitas problema yang masih berkembang, kita dapat mempertanyakan berapa luas otonomi yang seharusnya diizinkan dan kepada para pelaku yang mana, dengan memandang pada tindakan-tindakan yang bagaimana, dan sehubungan dengan pelaku-pelaku lain yang mana, termasuk negara.

Menurut Maswadi Rauf demokratisasi adalah sebuah proses tanpa akhir. karena demokrasi yang diinginkan oleh teori demokrasi tidak akan pernah bisa dihasilkan. kedaulatan rakyat sesungguhnya tidak akan pernah tercapai karena kemungkinan selalu saja ada masuknya unsur-unsur yang merupakan kepentingan kelompok tertentu di dalam kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan kepentingan rakyat. akibatnya kedaulatan rakyat tidak berlaku sepenuhnya.

Dalam memenuhi standar demokrasi ada baiknya kita melihat pernyataan Robert Dahl yang mengatakan, bahwa paling sedikit ada lima standar yang harus dipenuhi oleh suatu negara bangsa dalam proses demokrasi, sehingga terbentuk pemerintahan yang bisa dikategorikan demokratis secara spesifik. yaitu adanya persamaan, adanya pemahaman, pengawasan agenda, dan pencakupan orang dewasa.

Untuk menerangkan batas-batas mengenai cara pemecahan atas problema pluralisme demokrasi yang disebabkan oleh demokrasi itu sendiri, saya menggambarkan republik demokrasi yang memenuhi kriteria demokrasi secara sempurna. maka yang harus diselesaikan adalah menyempurnakan lembaga, proses, dan proses kebijakan, kondisi poliarki agar memenuhi kriteria demokrasi.

kita juga harus menjadikan berbagai jenis sumber politik, pengetahuan, keahlian, informasi, akses menuju organisasi, pendapatan, kesejahteraan dan status harus terbagi secara adil di antara warganegara. karena sesungguhnya pola-pola kesenjangan sumber-sumber seperti ini selalu berada di negara yang mengklaim dirinya demokratis.

Yang harus selalu kita ingat demokrasi dapat diartikan sebagai distribusi sumber-sumber politik diiringi dengan mengurangi kepentingan politik yang berlaku. demokrasi tidak pernah dapat menghindari kerugian selama kesenjangan besar dalam distribusi sumber-sumber politik tetap berlaku, dan pluralisme demokrasi akan gagal memenuhi kemungkinan berdirinya demokrasi dalam skala luas.

Rabu, 20 Mei 2009

Pilih Mana

Kalau Mau Yang Punya Budi Pekerti Jawabannya SBY- Berbudi
Kalau Mau Yang Pro Rakyat Pastinya Mega-Pro
Kalau Mau Lebih Cepat Lebih Baik Katanay Sih Jk - WIN

Semuanya Sama Aja Cuma Jargon Kampanye. Tapi Bagaimanapun Pilpres Kali Ini Ga Boleh Golput Karena Bangsa Masih Butuh Pemimpin Untuk Melanjutkan Nasib Negri Ini.... Hehe Dari Tiga Kriteria di atas Pilih Yang Mana Tuh

Jangan Sampai Rezim Soeharto Terulang

Jangan Sampai Rezim Soeharto Terulang Kembali
Mungkin banyak yang pro kontra di kalangan elit, politisi serta rakyat, begitu membaca judul diatas. Akan tetapi jika kita melihat Undang-undang dasar 1945 pasal 7, Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. Dengan adanya pasal 7 undang-undang dasar 1945 tersebut, berarti seorang presiden hanya bisa dicalonkan dan menjabat sebagai presiden hanya untuk 2 kali periode. Setelah itu beliau tidak dapat dicalonkan bahkan menjabat.

Bangsa ini telah terpuruk kedalam kondisi yang cukup parah, setelah rezim Soeharto dengan system Kroni kroninya yang menyebabkan merajalelanya KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) sehingga melumpuhkan bangsa ini secara ekonomi, ideologis, dan pemikiran serta hilangnya kepercayaan rakyat kepada system hukum yang berlaku.

Kehancuran ekonomi sangat jelas dapat dilihat, berpindah tangannya kepemilikan banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia kebangsan asing, mahalnya biaya kehidupan dinegeri ini, dan masih banyaknya rakyat yang hidup dibawah batas kehidupan yang sepantasnya.

Pemaksaan dan doktrinisasi pancasila pada masa era Rezim Soeharto, juga menimbulkan resistensi dari kalangan masyarakat dan para tokoh-tokoh bangsa, sehingga diera eforia reformasi, terlalu banyak aturan-aturan yang berjiwa liberalis masuk kedalam tatanan kehidupan bangsa. Seakan-akan menenggelamkan pancasila sebagai ideologi yang paling ideal untuk Indonesia.

Hilangnya kepercayaan seluruh rakyat kepada system nilai dan hukum di negeri ini, sebenarnya memiliki dampak yang sangat luar biasa. Walaupun itu tidak disadari, ketidak adilan dalam sistem hukum tersebut menciptakan keruwetan dan inefisiensi dalam kehidupan bermasyarakat. Anda mungkin saja berpikir kalau hal ini tidak ada hubungan dengan preman jalanan hingga yang berdasi di Ibukota. Atau rendahnya tingkat disiplin pegawai dinegeri ini. Ini semua, tentu saja ada kaitannya dengan penegakkan hukum tersebut. Para pengusaha,pejabat dapat seenaknya melanggar peraturan hukum, karena adanya kesan, bahwa jika mereka bersentuhan dengan hukum , mereka tinggal memberi sejumlah uang kepada institusi terkait dan sangat amat di sesali ketika KPK tidak Berperan Maksimal dalam memberantas korupsi. Mungkin saja, pemimpin tertinggi di kepolisian saat ini, tengah melakukan pembenahan untuk memperbaiki citra tersebut, tetapi tentu saja diperlukan waktu yang cukup lama dan tentu saja usaha dan kerja keras yang luar biasa juga.

Ketidak taatan tersebut tentu saja didasari oleh kondisi ketidak adilan tadi. Mungkin hampir semua rakyat berpikir, yang melakukan kejahatan dan pelanggaran yang berat saja tidak dihukum dengan hukuman setimpal, Justru banyak yang lolos dari proses jeratan hukum. Justru dilembaga peradilan seperti Kejaksaan Agung saja terungkap korupsi dalam jumlah besar, dan penanganannya masih setengah-setengah, hanya Jaksa Urip saja yang dihukum. Seharusnya pada saat terungkapnya kasus tersebut, Jaksa Agung langsung dicopot, karena tidak mampu melakukan pengawasan terhadap bawahannya, sehingga lembaga peradilan dinegeri ini tercoreng. Tetapi itu tidak dilakukan, kembali terjadi pembolehan dan pemakluman atas suatu penyimpangan yang sangat luar biasa.

Mengingat kondisi bangsa saat ini, benar-benar diperlukan suatu usaha yang ekstra agar bangsa ini kembali dapat menegakkan kepala, merasa bangga karena bisa menjadi bangsa yang berdaulat secara ekonomi, budaya dan ideologis. Bukan menjadi kacung di negeri sendiri. Usaha keras tersebut tentu membutuhkan seorang pemimpin tertinggi dalam hal ini seorang presiden.

Keterkaitan pasal 7 undang-undang dasar 1945 adalah, jika seorang presiden menjabat untuk kedua kalinya, dalam artiannya, beliau tidak dapat mencalonkan diri kembali untuk periode berikutnya, yaitu ketiga kalinya. Tentu saja ini akan berdampak, dalam masa pemerintahan kedua ini, sang presiden tidak berusaha secara maksimal, karena tidak ada yang harus dijaga dan dikejar, istilah kerennya “nothing to lose” (mungkin maksudnya dengan hati yang gak tulus). Dampaknya pembangunan bangsa ini hanya seadanya.

Realita, perjuangan yang dilakukan oleh SBY-JK selama 5 tahun ini, harus secara jujur kita mengakui bahwa pasangan ini sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pembenahan disana sini, agar kecompang campingan kehidupan dinegeri ini dapat ditambal. Tetapi kita juga harus jujur, bahwa usaha maksimal yang dilakukan keduanya, belumlah mencapai hal-hal yang diinginkan oleh masyarakat. Tentu hal itu tidak terlepas dari starting point yang diperoleh keduanya.

Berdasarkan ide yang dijelaskan diatas, maka untuk hasil pembangunan yang maksimal, sebaiknya yang sudah pernah menjabat sebagai presiden dan wakil presiden, seharusnya sadar diri untuk ikut serta dalam pemilu 2009 ini. Hal ini termasuk untuk SBY, JK, Megawati, Gusdur, Habibie. Masih banyak tokoh-tokoh bangsa lainnya yang dapat maju sebagai presiden dan wakil presiden dan tentunya bukan mereka yang pernah mempunyai noda hitam di Republik ini

Sudah saat nya pemimpin bangsa, mari mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara.Tegakkan Kedaultan Rakyat, setegak-tegaknya………
Jangan Biarkan Bangsa Ini Di Jajah Oleh Asing Serta Bangsa Sendiri Karena Tidak akan Pernah Ada Kedaulatan Rakyat Jika Feodalisme Masih Bertengger dalam dunia Demokrasi

Jumat, 15 Mei 2009

Delklarasi Antek-antek Asing

Antek2 Imprealis Hari Ini Akan Melakukan Deklarasi untuk maju dalam, pilpres 2009 dengan mengusung tema" Satu Suara Untuk Satu Bangsa"
Jelas Suara Itu Hanya Punya Kaum2 Komprador Bangsa Hal Itu Terbukti Karena Latar Belakang Ke dua pasangan seperti Gubernur BI yang mendapat Penolakan Dari Rakyat

Cawapres Budiono disebut M Amien Rais, tokoh reformasi, sebagai sosok neoliberal yang membawa ekonomi nasional ke jalan terjal ekonomi kapitalisme kolonial. Amien Rais menegaskan, Boediono adalah rekannya sesama dosen UGM.

Namun Budiono adalah seorang ekonom neoliberal, yang konsep dan paradigmanya tak sesuai dengan realitas ekonomi rakyat Indonesia, dimana kemiskinan dan ketidakadilan masih akut.

Kalangan analis ekonomi-politik mencatat bahwa selama menjadi Menko Perekonomian era SBY-JK, ada empat persoalan yang pernah mengemuka ke dalam percaturan elite politik dan ke ruang publik.

Pertama, selaku Menko Perekonomian, Boediono menolak dan tak mau memberikan jaminan bagi proyek pembangkit listrik 10.000 watt. Baru setelah Wapres Jusuf Kalla mendesak dan menegaskan pentingnya proyek energi itu, Bodiono kemudian bersedia memberikan jaminan, itupun sampai terlambat setahun.

“Persoalan ekonomi ini sempat mencuat dan menjadi isu politis,” kata Nehemia Lawalata, seorang pemerhati ekonomi-politik dan mantan sekretaris politik Prof Sumitro Djojohadikusumo.

Kedua, para analis mengingatkan bahwa sebagai Gubernur BI, Budiono pernah menolak membuka pasar uang dengan Bank Indover untuk menutupi kebutuhan likuiditas bank yang mencapai US$ 92 juta.

BI juga menolak memberikan jaminan terhadap fasilitas emergency liquidity assistance (ELA) yang akan diberikan De Nederlandsche Bank sebagai dana talangan. Akibatnya, Bank Indover kemudian jatuh dan harus mengeluarkan bailout sebesar Rp 7 triliun dengan persetujuan DPR.

Ketiga, Budiono menyatakan persetujuannya untuk memberikan blanket guarantee atau penjaminan terhadap simpanan nasabah secara penuh. Namun Wapres JK menolaknya karena jika jaminan pemerintah itu diberikan bisa memancing moral hazard. Kejahatan finansial seperti yang terjadi dalam krisis ekonomi 1997/1998 bisa terulang dan kemudian menjadi beban berat pemerintah.

Keempat, Budiono menolak menyatakan cekal (cegah tangkal) atas komisaris dan direksi Bank Century yang mau lari dari tanggung jawab dalam krisis di bank itu. Justru Wapres JK yang memerintahkan agar cekal itu dilakukan sebab ada komisaris/direksi bank itu yang konon mau lari tapi keburu tertangkap aparat.

Para analis ekonomi-politik juga menduga Budiono merupakan titipan dan perpanjangan kekuatan asing. “Semua orang tahu Budiono adalah kepercayaan IMF dan AS,” kata ekonom Revrisond Baswir.

Ekonom Fadhil Hasan juga melihat, kiprah Budiono itu membawa kepentingan global sebagai solusi atas krisis ekonomi nasional. Padahal paradigmanya masih menggunakan model lama yakni mengandalkan sektor finansial, privatisasi, liberalisasi dan pemangkasan subsidi serta menambah utang.

Pilihan SBY ke Budiono adalah pertimbangan untuk memperkuat fundamental ekonomi, memperbaiki ekonomi makro, dan mencegah resistensi atau konflik kepentingan dengan parpol-parpol pendukung Demokrat. Namun parpol seperti PKS dan PAN dalam koalisi Blok Cikeas, justru mempersoalkan pilihan SBY atas Budiono sebagai cawapres.

Ada kecenderungan kuat, akibat kehadiran Budiono, kini PAN dan PKS akan bergabung ke JK-Wiranto dan jika itu terjadi akan membentuk koalisi dengan jumlah 230 kursi di parlemen. Ini bisa mengimbangi kekuatan Blok Cikeas menuju keseimbangan baru.

Mencari Negarawan Berjiwa Leader

“Each leader belongs to a particular combination of time, place and circumstances, leaders are not interchangeable; great leadership is a unique form of art, requiring both force and vision to an extraordinary degree. Managers have as their goal to do things right and thinks of today and tomorrow, but leaders have as their goal to do the right things and think of the day after tomorrow.”

Demikian petikan pendapat Presiden Richard Nixon dalam bukunya Leaders, yang antara lain, menggambarkan perbedaan pemimpin yang bertipe manager dan yang berjiwa leader. Dia menggambarkan seorang manajer hanya administrator yang menjalankan hal-hal yang rutin dan menguasai manajemen sesuai SOP (standing operation procedure), sedang leader adalah change agent yang mempunyai visi ke depan, yang bila perlu mengubah dan meningkatkan aturan main untuk menetapkan sistem yang tepat sesuai kebutuhan masa depan.

Seorang negarawan adalah leader yang mempunyai visi ke depan. Bahkan, dapat memprediksi suatu situasi masa depan, berdasarkan analisis situasi dan konstelasi politik dan sosial-ekonomi pada masa yang sedang dialaminya. Jauh sebelum Perang Dunia II meletus, Bung Karno telah memprediksi akan pecah perang di kawasan Pasifik.

Memang Bung Karno adalah leader pada zamannya untuk memimpin bangsa melawan kolonialisme menuju kemerdekaan sesuai dengan cita-cita dan tujuan negara dalam Pembukaan UUD 1945. Bung Karno bukannya tidak mempunyai konsepsi ekonomi untuk menyejahterakan bangsanya. Dia sangat gandrung dengan prinsip kemandirian dalam bidang ekonomi yang diuraikannya dalam amanat Tahun Berdikari.

Demokrasi ekonomi dari Bung Karno dan Bung Hatta yang menjiwai Pasal 33 UUD 1945, meski mereka berlainan visi dalam masalah demokrasi politik, pada hakikatnya tidak menghendaki ketergantungan pada bantuan luar negeri, tetapi menghormati kemitraan atau interdependensi. Demokrasi ekonomi Bung Karno inheren dengan demokrasi politik yang diformulasikan dalam Trisakti, yaitu berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Presiden kedua RI, Soeharto, sebelum dikukuhkan menjadi pejabat presiden, melalui kewenangan yang diberikan Bung Karno dengan Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar), membubarkan dan melarang PKI, dan sekaligus menangkap dan menahan sejumlah menteri dan tokoh-tokoh yang dianggap terlibat dalam G30S. Karena amanat Nawaksara 22 Juni 1966 dan Pelengkap Nawaksara 10 Januari 1967 dari Presiden Soekarno yang dianggap MPRS tidak memenuhi harapan rakyat dan tidak memuat dengan jelas kebijaksanaan Presiden Soekarno atas peristiwa G30S/PKI, maka MPRS mengadakan sidang istimewa MPRS dari 1 sampai 12 Maret 1967 dan mencabut kekuasaan pemerintahan negara dari Presiden Soekarno serta menetapkan Jenderal Soeharto sebagai Pejabat Presiden dengan Ketetapan No. XXXIII/ MPRS/1967.

Semula, strategi pemerintahan Soeharto bertumpu pada kekuatan ABRI dan teknokrat dalam suatu civilian-military administrative structure dengan tim ekonomi yang dikenal sebagai Berkeley Group. Sekber Golkar yang sudah terbentuk pada zaman Soekarno, dikembangkan menjadi Golkar, dan berfungsi sebagai organisasi politik peserta pemilu yang menjadi wadah politik pemerintah Soeharto untuk mempertahankan eksistensinya.

Selama pemerintahannya, Soeharto berprinsip kembali ke UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen dan akan melaksanakan sistem Demokrasi Pancasila. Namun dalam perkembangannya, kebijakan Orde Baru oleh Soeharto mulai menampakkan korupsi, kolusi dan nepotisme, sehingga asas kekeluargaan dalam Pasal 33 UUD 1945 terkesan menjadi bisnis keluarga dan kroni-kroni.

Krisis moneter, krisis ekonomi, serta krisis politik yang memuncak pada 1997 mengakibatkan rapat pimpinan DPR dan fraksi-fraksi memutuskan meminta Presiden Soeharto demi menjaga persatuan dan kesatuan supaya secara arif mengundurkan diri. Di samping itu, para menteri mengatakan tidak bersedia duduk dalam kabinet reformasi yang akan dibentuk, sehingga Presiden Soeharto lengser dan digantikan Wapres BJ Habibie pada 21 Mei 1998.

Sistem Oposisi

BJ Habibie selaku presiden ketiga pada 21 Mei 1998 membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan. Dia mulai memenuhi agenda reformasi dengan membebaskan tahanan politik, memberikan kebebasan pers, mengintroduksi sistem oposisi dalam pemerintahan, melaksanakan pemilu yang jujur dan adil serta berani mengambil risiko memberlakukan referendum di Timor Timur dengan opsi otonomi khusus. Namun, karena dalam menyelenggarakan agenda reformasi Habibie kurang bertumpu pada platform politik yang kuat, di samping hasil referendum yang berakibat lepasnya Timor Timur dari Negara Kesatuan RI, mengakibatkan hilangnya kesempatan terpilih sebagai presiden pada sidang MPR 1999.

KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai presiden ke-4, meski- pun Pemilu 1999 dimenangkan PDI-P dengan 34% suara disusul Golkar 22.5%, namun bukan Megawati atau Habibie yang incumbent yang dimotori oleh “Iramasuka” yang berhasil jadi presiden, tetapi Gus Dur sebagai hasil dari gagasan “poros tengah” yang dipelopori Amin Rais (PAN), PKB, PPP, dan partai kecil (lainnya).

Sidang Umum MPR 20 Oktober 1999 Gus Dur memenangkan 373 melawan 313 suara bagi Megawati, yang kemudian diangkat jadi Wapres pada 21 Oktober 1999. Gus Dur segera membentuk Kabinet Pelangi. Gus Dur sangat memperhatikan kemajemukan bangsa dan menghargai kebinekaan sebagai perekat hidup bernegara.

Karena ketegangan antara pemerintah dan MPR DPR, Gus Dur mengeluarkan Dekrit 23 Juli 2001 yang membekukan MPR-DPR, menyelenggarakan pemilu dalam waktu satu tahun, dan membekukan Golkar sampai putusan Mahkamah Agung.

Pada hari yang sama, MA mengeluarkan fatwa membatalkan dekrit Gus Dur, karena sistem kenegaraan UUD 1945 tidak memberikan wewenang kepada presiden untuk membekukan MPR-DPR, sekaligus Sidang Istimewa MPR pada hari itu juga, 23 Juli 2001, mengakhiri jabatan Gus Dur sebagai presiden dan mengangkat Megawati Soekarnoputri sebagai presiden ke-5.

Megawati dan Hamzah Haz sebagai wapres membentuk kabinet yang dianggap ahli dalam bidang sektoral dengan keseimbangan hasil perolehan suara dalam pemilu yang mendapat julukan sebagai the dream team, menghadapi krisis multidimensional akibat peninggalan pemerintahan yang lalu.

Hasil Pemilu 2004 menaikkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Yusuf Kalla dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Setelah dilantik pada 20 Oktober 2004 sebagai presiden dan wapres, kini masing-masing berusaha merebut RI satu dalam Pilpres 8 Juli 2009.

Konstitusional

Situasi politik menjelang Pilpres 8 Juli 2009 makin menghangat dalam posisi bahwa partai Demokrat (yang identik dengan SBY) telah unggul dalam pemilu legislatif yang lalu, diikuti oleh Partai Golkar dan PDI-P. Pemerintahan SBY-YK dalam periode 2004-2009 ini dapat dinilai masyarakat berhasil menjaga stabilitas politik dan ekonomi, khususnya swasembada pangan dan pembayaran utang luar negeri, serta pemberantasan korupsi (dari segi inward looking), sedang outward looking berhasil membangun political capital melalui berbagai pertemuan internasional, baik dalam pertemuan KTT non-Blok tahun 2006 di Havana, maupun sebagai anggota Dewan Keamanan PBB pada September 2007, atau sebagai peserta KTT G-8 di Hokkaido pada Juli 2008. Berbagai pertemuan internasional yang dihadiri di luar negeri maupun yang diselenggarakan dalam negeri seperti yang terakhir menyukseskan Bali Roadmap bersama Sekjen PBB Ban Ki-moon dalam konferensi UNCCC (UN Conference on Climate Change), yang hampir deadlock.

Siapa pun pemenang dalam Pilpres 8 Juli 2009 yang akan datang, haruslah pemimpin yang akseptabel dalam arti diterima dan diakui oleh masyarakat dalam dan luar negeri dengan meneliti rekam jejaknya serta konstitutional dalam arti setia kepada konstitusi dan tujuan negara yang telah dipatri oleh founding fathers dalam Pembukaan UUD 1945, yang menurut Konsensus Nasional, tidak dapat diubah dan mengandung dasar negara Pancasila serta kebinekaan.

UUD 1945, yang sudah mengalami empat kali amendemen, adalah hasil cita-cita reformasi yang mengukuhkan HAM dan penegakan hukum. Jangan ada unsur-unsur yang antipluralisme dalam kontestan pilpres mendatang. Yang akan membuat peraturan-peraturan yang berlawanan dengan konstitusi.

Lawan Para Penindas

Setiap kemajuan dalam susunan masyarakat hanya dapat tercapai melalui REVOLUSI. Begitu kepentingan rakyat yang dimarjinalkan yang sudah lama ditindas mendapat angin, kekuasaan para penindas mesti dilawan dan digulingkan. Apabila rakyat marjinal bertambah kuat, kepentingannya akan mengalahkan para penguasa yang Tiranu, jadi akan mengubah ketergantungannya dari penguasa dan pengusaha dan itu berarti membongkar kekuasaan para penguasa dan pengusaha yang kapitalis, yang telah merampas hak rakyat sehingga rakyat yang tertindas dijadikan bodoh, miskin, penyakitan dan kelaparan. Sebaliknya, para pengusaha yag kapitalis itu dan penguasa negeri ini, karena mereka yang berkuasa diatas negeri ini juga berkepentingan mempertahankan kekuasaannya.

Maka para pengusaha yang kapaitalis dan penguasa negeri ini tidak mungkin merelakan perubahan sistem kekuasannya karena perubahan niscaya mengakhiri peranannya sebagai pihak yang merampas hak rakyat.

Karena itu, sebuah perubahan sitem sosial hanya dapat tercapai dengan jalan Anarki, melalui REVOLUSI. Itulah sebabnya mengapa rakyat yang tertindas menentang semua usaha untuk saling berdamai dengan penguasa negeri ini dan pengusaha yang kapitalis, yang jelas-jelas merampas hak ekonomi sosial dan budayanya.

Mengapa mereka bersitegang dan tidak ingin saling berdamai, Bahwa reformasi yaitu perbaikan kedudukan dan kesetaraan antara pihak yang berkuasa dan rakyat yang tertindas, dalam sistem sosial yang sudah ada, tidak mungkin rakyat menerima janji-janji kebohongan para politikus yang nantinya akan melanggengkan kekuasaannya.

Bahwa semua reformasi dan usaha perdamaian antara pihak yang berkuasa dan rakyat yang dimarjinalkan adalah sebuah kepalsuan tetap hanya menguntungkan pihak yang yang berkuasa yaitu pemerintah dan pengusaha kapitalis, karena mereka selalu mengerem perjuangan rakyat untuk membebaskan diri dari ketergantungan para pengusaha kapitalis!!!

Sabtu, 02 Mei 2009

Skandal Sang Penegak Hukum

Motif di balik pembunuhan Bos PT RPB Nasrudin Zulkarnaen masih ditutupi pihak kepolisian. Namun beredar sas sus, kisah cinta segitiga merupakan awal dari malapetaka untuk Nasrudin.

Menurut sumber, Nasrudin mencari 'masalahnya' ketika memacari seorang wanita yang berprofesi sebagai caddy di sebuah lapangan golf di Bogor. Nasrudin sudah tahu bahwa wanita berinisial R, sebut saja Ratna, itu merupakan kekasih seorang pejabat lembaga hukum berinisial Az.

Karena Az tidak berani menerima tantangan Ratna untuk menikahinya, Ratna memilih menerima lamaran Nasrudin. Akhirnya mereka menikah secara siri, Ratna sah menjadi istri ketiga Nasrudin. Dan Az pun hanya bisa gigit jari.

Namun cinta Az rupanya belum padam. Dia tetap ingin menjalin kasih dengan Ratna. Karena masih cinta, keduanya pun memilih backstreet. Perselingkuhan antara Ratna dan Az pun terjadi.

Nasrudin bukannya tidak tahu istri yang dinikahi sirinya itu berselingkuh dengan mantan kekasihnya, Az. Karena Az orang penting, Nasrudin pun berusaha mencari keuntungan, dengan menjebak keduanya.

Suatu hari, Nasrudin memergoki mereka tengah bermesraan. Nasrudin yang telah menyiapkan kamera pun langsung mengabadikan keduanya dalam kondisi tanpa mengenakan pakaian. Jepreeet! Dari situlah semua bermula.

Nasrudin memanfaatkan foto tersebut untuk memeras pejabat KPK tersebut. Az tak berdaya. Nasrudin terus meminta uang dan berbagai kemudahan kepada Az. Hingga pada akhirnya Az tak tahan dan curhat kepada seorang temannya yang merupakan bos Harian Merdeka berinisial S. Di tangan S lah semua rencana disusun untuk menghabisi Nasrudin. Doorrr!!

Antashari Di Tangkap Karena Terlibat Pembunuhan?

Seorang pejabat KPK, berinisial Az dikabarkan ditangkap oleh penyidik Mabes Polri. Penangkapan Az tersebut diduga terkait kasus pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen.

Namun ketika berita itu dikonfirmasi ke para pejabat KPK tidak ada satupun yang berhasil.Sudah menghubungi wakil Ketua KPK, Chandra M Hamzah, Bibit Waluyo, dan juru bicara KPK Johan Budi SP.

Chandra M Hamzah ketika dihubungi telepon genggamnya tidak diangkat. Hal yang sama juga terjadi pada Bibit Waluyo. Sedangkan Johan Budi telepon selulernya mail box.

Menurut sumber Expand, kabarnya Az sudah dijemput oleh Densus 88 di kediamannya selepas Maghrib Kamis (20/4). 2 Tim Gegana di Giri Loka dan Pondok Indah. "Namun Az belum menampakkan diri di 2 lokasi tersebut," ujar sumber itu yang tidak ingin disebutkan namanya.

Rencananya, Az akan dibawa ke Mabes Polri malam ini juga untuk dimintai keterangan. Sementara Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Abubakar Nataprawira ketika dibuhungi Expandnews juga tidak mengangkat telepon selulernya.

Hingga saat ini, Bareskrim Mabes Polri sudah dipenuhi wartawan baik media cetak dan elektronik. Namun hingga detik ini, tim penyidik Mabers Polri belum terlihat membawa Az.

Sumber itu juga menyebutkan bahwa sebelumnya dikabarkan, penyidik Mabes Polri juga sudah menangkap seorang pejabat kepolisian berpangkat Kombes.

Pria yang berinisial W itu ditangkap pada pukul 07.00 WIB. Ia diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen.

Selasa, 28 April 2009

siapakah pendamping sby?

Peta politik tanah air berubah total saat Ketua Umum Golkar, Jusuf Kalla (JK) bercerai dari Demokrat dan SBY, yang dulu diduga akan tetap menjadi cawapres SBY ternyata punya harga diri dan keberanian untuk maju sendiri menuju RI 1.

Lalu siapa pengganti JK yang nantinya akan bersanding dengan SBY? Masih belum jelas. Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat baru akan berlangsung pada hari Minggu 26 April besok. Konon pada saat itu nama cawapres SBY akan diumumkan. Siapa?

Setidaknya, ada tiga nama kuat yang diduga akan 'dipersunting' SBY. Mereka adalah orang-orang yang memang selama ini dekat dengan suami Ani Yudhoyono tersebut yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani, Akbar Tandjung Mantan Ketua Umum Partai Golkar ,Mensesneg Hatta Rajasa dan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

Nama Hidayat, Aknar dan Sri Mulyani lebih dulu muncul ketimbang Hatta Rajasa. Selama ini, Hatta kurang terlalu dipertimbangkan lantaran publik belum banyak melihat prestasi Hatta saat menjadi Mensesneg atau pun jabatan menteri lain di era pemerintahan sebelumnya.

Sementara Sri Mulyani lebih dulu 'tenar'. Performanya yang mumpuni menjadikan wanita cantik ini dianggap sangat layak mendampingi SBY. Apalagi, dia adalah seorang wanita, yang diharapkan mampu mengikis pesona Megawati saat berlaga di Pilpres 2009 nanti.

Sayang Sri Mulyani enggan menanggapi rumor soal pencapresannya. Saat di dimintai keterangannya untuk mencoba mengkonfirmasi tentang hal ini beberapa waktu lalu, Sri Mulyani malah menjawab dengan bahasa tubuh.

Namun karena Sri Mulyani yang seorang teknokrat tidak mempunyai kendaraan politik, banyak kalangan yang khawatir pemerintahan nantinya akan guncang lantaran tidak didukung oleh parlemen yang kuat. Padahal, salah satu syarat menjadi cawapres SBY harus bisa meningkatkan kekokohan dan efektivitas pemerintahan. Ini bisa diwujudkan hanya dengan berkoalisi.

Hidayat Nur Wahid telah diplot oleh PKS sebagai salah satu kandidat cawapres SBY selain 3 nama yang bakal dibahas dalam musyawarah Majelis Syuro PKS yang berlangsung hari ini yakni Tifatul Sembiring, Hidayat Nur Wahid dan Salim Assegaf Aljufri. "Nama-nama ini yang nanti akan dibahas," ujar Humas PKS Mabruri saat dihubungi detikcom, Sabtu 24 April kemarin.



Akbar Tandjung Pria berdarah Sumatra Ini masih memiliki harapan untuk mengawal SBY walau hasil Rapimnasus Partai Golkar telah memutuskan JK sebagai Capres, Mantan Aktivis 66 ini mendapat dukungan dari pini sepuh Golkar,DPD Tingkat II serta organisasi organisasi yang dipimpinya bersama sama Rekan rekan seperjuangannya pun mendukung Akbar untuk mendampingi SBY , dia patut di perhitungkan Oleh Demokrat karena pengalaman serta pengabdiannya untuk negara tidak perlu di ragukan ,tetapi fungsionaris Partai Beringin ini tentunya tidak akan menggunakan Golkar Sebagai Kendaraan politiknya agar tidak menciptakan konspirasi politik.

SBY pun patut mempertimbangkan sosok Hidayat yang sepertinya memenuhi 5 syarat cawapres yang SBY ajukan. Terlebih, Hidayat adalah sosok yang cukup populis di kalangan masyarakat.

Namun yang perlu dipertimbangkan SBY, banyak kalangan Islam resisten dengan Hidayat yang berlatar belakang PKS. Sudah menjadi rahasia umum, dua kelompok Islam terbesar di Indonesia yakni NU dan Muhammadiyah tidak begitu 'nyaman' dengan PKS.

Selain itu, Hidayat berasal dari Jawa Tengah. Jika capres dan cawapres sama-sama dari Jawa, dikhawatirkan pemilih di luar Jawa tidak akan simpati.

Sementara, Hatta Rajasa yang memang terkenal dekat dengan SBY tiba-tiba melejit. Cerainya SBY-JK dalam Pilpres 2009 merupakan 'berkah' bagi pria berambut putih ini. Apalagi, istri pria asal Palembang ini dekat dengan Ibu Ani Yudhoyono. Apalagi yang tidak didapat SBY dari Hatta.

Tapi perlu dicatat. Hubungan Hatta dengan PAN selama ini kurang harmonis. PAN yang di tengah perjalanan pemerintahan SBY memutuskan untuk kritis terhadap SBY tidak diikuti oleh Hatta yang justru makin lengket dengan SBY. Di samping itu, hingga detik ini pun belum terjadi akad koalisi antara PAN dan Demokrat. Sehingga SBY perlu berpikir ulang untuk menggaet pria lulusan ITB tersebut.

Hatta juga enggan berkomentar soal rumor ini. "Saya sama sekali tak kepikiran," ujarnya singkat saat ditanya kemungkinan akan mendampingi SBY dalam bursa pilpres.

Semuanya berpulang kepada SBY. Tim 9 yang dibentuk Demokrat untuk menjaring cawapres cuma bersifat rekomendasi. Dan keputusan akhir, ada di tangan pria kelahiran 9-9-1949 tersebut.

Senin, 09 Maret 2009

Dies natalis ke 46 UB

Dalam acara dies natalis UB yang ke 46,universitas Brawijaya ke datangan tamu Negara yaitu president Ri bapak bambang susilo yudhono…dalam acara tersebut sby memberikan sebuah pidato.beliau berkata dalam pidato tersebut bahwa universitas brawijaya adalah universitas terbaik ke-3 di Indonesia setelah UGM dan UI..beliau berkata juga bahwa UB sudah mendapatkan akreditasi A,dan sebagai universitas entrepreneur..yang dapat mencetak patra mendidikan mahasiswa menjadi seorang entrepreneur yang professional..sehingga seorang mereka akan di bekalai keterampilan dalam berwirausaha dan sebagainya..nah untuk para mahasiswa UB gak perlu pesimis lagi..kampus tercinta kita sekarang sudah jauh lbih unggul lho..di banding kan kampus-kampus yang lain..klo di bilang grade kampus kita dengan UNair masih tinggi kita…itu semua bapak Sby lho yang mengatakannya..karna itu itu kita patut bangga dengan kampus kita yang sudah cukup banyak meraih prestasi baik tingkat nasional ataupun internasional dan juga baik prestasi akademik maupun non akademik…semoga saja Ub beberapa tahun ke depan Ub dapat sejajar dengan UNiversitas-universitas terkemuka seperti Harvard of University,Oxford of University,Yale of University,dsb..amien..klo UB dapat sejajar dengan UNiversitas tersebut kan yang bangga kita semua,,bahkan bangsa Indonesia ini juga ikut bangga..heheehe,,Salam Mahasiswa…hidup Mahasiswa…Tingkatkan terus prestasi mu UB…Join UB be the best…

Bekal Pemuda Dakwah

Kebahagiaan yang tak terkira manakala kita mendapati shahwah islamiyah begitu semarak di muka bumi ini. Kita temukan pemuda-pemuda yang tegap berdiri, menyingsingkan lengan baju untuk mengemban tugas-tugas dakwah. Tak sedikitpun terbesit wajah lelah yang merona di wajah mereka. Hanya ada semburat semangat perjuangan yang begitu mempesona, tegas dan membara. Mereka memenuhi masjid-masjid kaum muslimin, meramaikan kegiatan syiar Islam. Bersatu bahu membahu menyelamatkan ummat dari keterpurukan aqidah ibadah dan muamalah mereka.

Inilah sosok pemuda yang selama ini kita dambakan. Sosok pemuda yang selalu identik dengan sosok manusia yang masih segar bugar. Penuh vitalitas dan potensi yang optimal. Sehingga sangatlah membanggakan bila dalam kondisi sesegar itu, seorang pemuda mengenal Islam dan memperjuangkannya. Jadilah ia pemuda dakwah yang menyongsong kebangkitan Islam di muka bumi. Menjadi saksi sekaligus pelaku perjuangan demi tegaknya risalah Ilahi. Merekalah ujung tombak perjuangan yang mengarahkan perubahan peradaban dan mengendalikannya sesuai dengan sunnah nubuwah yang telah digariskan.

Tentu saja menjadi sosok pemuda dakwah tidaklah mudah. Di tengah pergaulan dunia yang semakin terbuka. Guncangan arus globalisasi yang sedemikian mencekik leher dan mengurat nadi, membuat generasi ummat ini harus berpikir keras bagaimana mengembalikan pemuda ke jalan RabbNya. Derasnya arus teknologi informasi, budaya hedonisme, tradisi semau gue dan seabrek tantangan lainnya, siap menghadang niat baik ini. Tapi semuanya tidaklah mustahil. Masih banyak tenaga yang kita miliki, masih banyak pula cara yang belum kita coba. Amunisi masih segudang, senjata masih banyak yang belum digunakan. Kita masih punya kesempatan untuk mencetak kader pemuda yang menjadi kebanggaan ummat ini.

Menjadi sosok pemuda dakwah membutuhkan beberapa perangkat yang akan membentuknya. Perangkat-perangkat tersebut manakala terkumpul menjadi satu, akan menjadi unsur pembentuk yang sangat berlengkapan. Saling melengkapi dan saling mendukung antara satu dengan yang lain. Perangkat-perangkat tersebut adalah:

Mengetahui Tujuan Hidup

Allah menciptakan manusia di dunia bukan untuk sebuah permainan. Pemuda harus tahu dan sadar untuk apa ia diciptakan. Sehingga ia paham kenapa harus bernafas, dan kenapa harus menapakkan kaki di dunia ini. Allah SWT menciptakan manusia, termasuk para pemuda semata untuk beribadah kepada-Nya.

Dengan demikian seorang pemuda harus memiliki niat harus ikhlas semata karena Allah, tunduk dan patuh terhadap hukum Allah, memberikan loyalitas pada Allah, mengeluarkan manusia dari penghambaan terhadap manusia kepada penghambaan terhadap Rabb-nya. Senantiasa aktif mempelajari ayat-ayatNya dan memperbaiki diri dengan ilmu yang syar’i dan bermanfaat. Ia bukan sebuah ikon permainan, yang tak ada makna diciptakan. Ia juga bukan sampah yang hanya hidup dan membuat kerusakan. Ia bukan pula manusia tak berguna yang hanya mengisi hidup dengan sendau gurau dan foya-foya.

Sebaliknya, ia adalah makhluk yang telah direncanakan untuk menghamba pada Allah SWT. Memberikan pengorbanannya secara tulus tanpa syarat, demi mengharap wajah Rabb-Nya. Oleh karenanya, ia harus pandai memanfaatkan sisa hidupnya dengan hal-hal yang berguna. Menjadi pelopor perubahan masyarakat dan menjadi pemuda yang tanggap akan perubahan zaman yang saat ini bersamanya.

Mereka bak seorang pengemudi yang tahu kemana tujuan mereka. Tidak hanya itu, mereka juga sangat tahu bagaimana menuju tujuan itu. Mereka paham harus melewati jalan mana, harus berbelok ke arah mana dan harus mengendarai kendaraan apa. Tidak ada istilah bingung meniti jalan, tidak pula linglung tak tahu ke mana harus menuju. Ummat ini adalah penumpang mereka, yang bisa diarahkan menuju tempat tujuan yang paling baik.

Peduli Terhadap Dunia Islam

Era globalisasi saat ini telah meniadakan batas wilayah sebuah negeri. Jarak yang begitu jauh, tak menghalangi informasi yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Sehingga apa yang terjadi di negeri-negeri kaum muslimin bisa diketahui dengan mudah melalui perangkat media massa yang ada. Kita ketahui bahwa di banyak negeri kaum muslimin, musuh Islam dari berbagai elemen, kelompok bahkan negara telah bersekutu mengepung Islam dan ummatnya dari berbagai penjuru. Mereka tidak memberi kesempatan ummat ini muntuk melawan, karena kekuatan yang tidak seimbang. Secara fisik dan mental, umat islam di negeri-negeri tersebut telah terkalahkan. Simul-simpul kekuatan mereka telah lumpuh, dan hampir sama sekali tidak mampu melakukan perlawanan. Sungguh sangat menyedihkan! Oleh karena itu, saatnya pemuda ummat ini untuk bangkit dari kemalasan. Mengambil buku, membaca dan menelaah kondisi alam islami yang carut marut ini. Mengkajinya di ruang-ruang belajar, bersama dengan orang-orang yang kritis dan memiliki kepedulian terhadap kejayaan islam. Bolehlah mereka tinggal di desa yang terpencil jauh dari keramaian, namun hati dan pikirnya selalu memikirkan nasib ummat islam di belahan bumi manapun. Kaki mereka boleh tidak berpijak, tapi pikiran mereka harus global dan mendunia.

Selalu Optimis, Jauhi Pesimis

Membangun sikap positif adalah sebuah kebiasaan yang baik. Nilai ini harus dikenalkan pada pemuda agar mereka selalu yakin dengan usaha perjuangan yang mereka lakukan. Dakwah adalah jalan panjang yang berliku dan penuh rintangan. Maka diperlukan sikap optimis yang memompa semangat juang mereka. Sehingga tak ada kata kalah, menyerah atau bahkan putus asa. Semua masih bisa dicoba kembali, dan harus tetap berjalan hinga perjuangan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

Selain itu, sejarah telah membuktikan betapa perlawanan adalah sebuah kata mati ketika dihadapkan pada sebuah penindasaan masal. Kita bukan bangsa lemah, melainkan kita sendiri yang menyengaja memperlemah diri dengan maksiat yang kita lakukan. Hidup adalah rentetan perjuangan yang mengasyikkan. Setiap pemberhentiannya tidak menyisakan sebuah kesan, kecuai senyuman indah kepuasan, dan air mata kebahagiaan. Kita bangsa pejuang, yang dilahirkan dari rahim ibu-ibu shalihah yang mengandung kita dengan dzikir dan doa.

Meneladani Rasulullah

Perangkat pemuda dakwah selanjutnya adalah memilih keteladanan. Teladan adalah contoh, dan contoh akan menentukan sikap kita dalam keseharian. Yaitu Nabi Muhammad SAW, para shahabat, adalah orang-orang yang mesti menjadi teladan kita. Merekalah sumber inspirasi amal yang tak berkesudahan. Keringat dan peluh bercucuran, adalah sebuah keniscayaan perjuangan. Berjuanglah seperti mereka berjuang. Berdakwahlah sebagaimana mereka berdakwah. Hidup bukan mencontoh pada selebriti yang memuakkan. Hidup juga bukan mengekor pada tren yang menyesatkan. Tapi hidup adalah seni memanfaatkan waktu yang optimal untuk berbuat yang terbaik bagi Allah, Rasulullah dan orang-orang yang beriman. Hidup adalah bagaimana memberi manfaat yang besar bagi kemajuan Islam. Bukan malah menorehkan tinta busuk yang akan mengotori sejarah kita.

Memahami Keutamaan Dakwah dan Dai

Dakwah adalah sebuah pekerjaan yang mulia dan kewajiban yang sangat asasi bagi setiap mukmin. Ia adalah pekerjaan primer sebelum pekerjaann lainnya. Setiap mukmin adalah dai, profesi apapun dia. Dai juga merupakan sosok terpilih yang dipilih Allah dari sekian manusia yang ada. Mereka adalah ujung tombak dakwah islam. Mereka menyerukan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Pemuda dakwah harus menyadari bahwa mereka adalah bagian dari manusia pilihan. Sehingga kekuatan azzam dalam hati tidak akan mudah luntur. Ketabahan dalam menghadapi ujian dakwah juga akan semakin kokoh. Tak bergeming meski badai menerpa, dan tak kan mundur meski ranjau menghadangnya.

Mengetahui Strategi Dakwah

Pemuda dakwah bukanlah mereka yang mengucilkan diri dari masyarakat. Mereka berbaur dan melakukan perbaikan di dalamnya. Meski pahit dan menyiksa, tapi begitulah adanya. Mereka harus belajar untuk menanamkan pengaruh pada masyarakat. Semakin masayarakat percaya pada mereka, maka mereka semakin mendapat hati masyarakat. Dakwah mereka diterima dengan baik, dan bahkan mampu menjadi panutan. Oleh karena itu, mereka harus selalu mengamalkan apa yang diucapkan.

Kemudian mereka harus mempelajari dengan cermat situasi dan kondisi lingkungan masyarakat obyek dakwah. Melakukan skala prioritas. Lemah lembut dan tulus dalam mengajak orang lain ke pangkuan Islam.

Peran Pemuda Dalam Gerakan Dakwah

Saya selalu merasa sangat bergembira kalau bertemu dan harus berbicara di hadapan para pemuda. Ini semua menandakan bahwa pemuda tetap bersemangat dan serius, karena setiap gerakan yang berhasil pasti memiliki kemauan yang kuat, harapan yang jauh ke depan, dan orientasi yang jelas serta terarah terutama di basis pemudanya.Walaupun kadang-kadang gerakan pemuda kepentok masalah klasik kekurangan dana, misalnya.

Hal itu biasa dan terjadi di mana-mana, di setiap waktu dan tempat, bukan hanya di Indonesia dan di masa sekarang saja. Meskipun tidak mempunyai materi berlimpah, semua pergerakan disusun, dirancang, dan dilaksanakan oleh pemuda. Pemuda aktivis boleh miskin materi, tetapi jiwanya kaya, sehingga pantang menyerah dan mengeluh. Mereka tidak mengorbankan iffah, kehormatan diri, hanya untuk meminta-minta, karena pemuda perintis dan pelopor pergerakan yang berhasil adalah mereka yang bermental baja.Kekuatan moral dan spiritual menjadi modal utama dan pertama dalam setiap pergerakan. Mungkin saja landasan moral dan spiritual sebuah pergerakan salah atau bathil, tetapi pasti punya semangat. Apatah lagi kita yang mempunyai landasan moral dan spiritual yang benar, bersumber dari petunjuk Allah.

Kekuatan moral dan spiritual yang benar akan menghasilkan azam dan iradah qawiyah. Bahkan, orang akan menjadi muda selamanya dan bergairah terus, jika bergerak atas landasan moral dan spiritual yang benar.

Alhamdulillah, kita telah diberikan karunia itu oleh Yang Mahakuasa.Modal kedua ialah kemampuan intelektual.. Menurut penelitian, otak manusia yang terpakai hanya 5% dari volume otak yang sebenarnya. Apalagi otak orang Indonesia yang mungkin tidak mencapai batas maksimal itu. Bayangkan, jika kemampuan otak itu ditambah dengan kekuatan pendidikan yang kita jalankan, bagaimana hasilnya..Modal ketiga adalah ideologi atau idealisme yang dengannya kita mempunya visi dan misi perjuangan yang jelas. Ini juga merupakan karunia Allah kepada kita berupa pemikiran yang paripurna, bisa memiliki pandangan jauh ke depan, walaupun pada masa-masa sulit.

Kita selalu menjadi barisan pelopor dan perintis dalam kejelasan ideologi.Modal keempat adalah metodologi. Allah tidak hanya memberikan perintah saja, melainkan juga konsepsi dan landasan operasional. Shalat dan haji memang diperintahkan oleh Allah, tetapi dalam pelaksanaannya Allah mencontohkan melalui tindakan Rasulullah. Dalam berjuang dan berjihad pun harus mengikuti Rasul, tidak membeo, tapi memahami dan mengerti maksudnya. Modal kelima adalah kefitrahan. itulah modal besar, karena sesuai dengan fitrah manusia, tidak berbenturan dengan kultur manusia, binatang, dan ekosistem. Bahkan, Allah menegaskan bahwa semua makhluk itu adalah junud (tentara) Allah. Artinya, kita harus yakin bahwa pergerakan yang bertentangan dengan fitrah manusia adalah bertentangan dengan kehendak Allah, karena semuanya bergerak dalam nuansa dan irama yang sama. Semuanya bertasbih kepada Allah. Jika perjuangan Islam kompak dengan perjuangan alam, maka perjuangan itu akan berhasil. Pohon dan tetumbuhan, binatang, cuaca, gejala alam semuanya menjadi teman-teman perjuangan kita.

Berjuang tanpa fitrah alam akan gagal, karena hukum itu bersifat baku dan tetap sepanjang zaman. Ini adalah modal yang sangat besar, walaupun kita tidak merasakannya. Padahal, bantuan Allah lewat alam (nature) itu sangat banyak. Misalnya, bekerja dalam hujan, tetapi tidak masuk angin, malah hujan itu menjadi penyegar. Bahkan, semuanya itu untuk mengokohkan.

Modal keenam adalah modal institusional. Kerja kita adalah kerja sama yang banyak orang tidak melakukannya. Kita memperoleh banyak dukungan dari proses kerja sama ini,. Itu hanya bisa dilakukan dengan bersama-sama.

Kita sedih menyaksikan ada pejabat tinggi pemerintah yang tidak mau dinasehati salah seorang ikhwah. Padahal kita hanya ingin menyelamatkan umat, bukan mengincar jabatan. Tetapi, pejabat tersebut setelah menduduki posisinya justru keenakan dan tidak mau direpoti oleh saran-saran yang berguna bagi umat.

Itu semua hanya bisa dilakukan dalam proses institusionalisasi, ketika tantangan dakwah berat dan sulit. Tatkala seseorang mendapat musibah dan menderita, maka orang tersebut tidak sendirian, tetapi bersama-sama dengan banyak orang, sehingga potensinya tidak terpuruk.

Modal ketujuh bersifat material. Sebenarnya Allah telah banyak memberikan modal material kepada kita berupa alam semesta beserta segala isinya, tetapi mungkin kita belum bisa mendayagunakannya.. Karena kezaliman dan ketidakproporsionalan sikap kita, sehingga tidak memiliki daya inovatif dan kreatif untuk memanfaatkannya. Menyadari dan mensyukuri nikmat Allah itu penting. Bagaimana nikmatnya udara, sehari kurang lebih 350 kilogram kita memakai oksigen untuk tubuh kita, seperlima diantaranya dipakai oleh otak.


Minggu, 22 Februari 2009

Sasaran Dakwah Kampus

Untuk mencapai tujuan di atas, ada beberapa sasaran antara yang harus dicapai terlebih dahulu. Sasaran tersebut antara lain:

1. Terbentuknya bi’ah (lingkungan) yang kondusif bagi kehidupan Islami di kampus, baik dalam sisi moral, intelektual, maupun tanggungjawab sosial. Kita tahu bahwa kampus adalah lingkungan yang heterogen. Ketika berinteraksi di dalamnya, maka butuh kekuatan untuk menjaga idealisme dengan tetap memperhatikan realitas. Hal ini berarti dakwah kampus memerlukan sebuah lingkungan kecil yang senantiasa dapat terus men-charge ruhiyah para ADK di tengah-tengah aktivitasnya di kampus. Sarana untuk itu adalah tarbiyah yang berkesinambungan untuk para ADK dan yang didakwahkannya.

2. Terbentuknya opini ketinggian Islam di kalangan kampus. Oleh karena itu syiar dalam mengkampanyekan kemuliaan Islam harus terus dilakukan secara rutin. Sarana-sarana syiar untuk ini cukup banyak, misalnya majalah, perpustakaan, peringatan hari besar Islam, tabligh akbar, dan sebagainya. Barangkali bisa kita diskusikan mengenai hal ini dalam kajian tersendiri.

3. Terbentuknya kesinambungan barisan pendukung dakwah. Untuk itu, tarbiyah yang berkesinambungan di setiap angkatan mahasiswa harus dipastikan berjalan. Ini membutuhkan sebuah lajnah yang dapat mengawasi itu dalam jangka panjang.

4. Terbentuknya hubungan timbal balik yang sinergis antara dakwah ammah dengan pengkaderan. Artinya, semua rekrutmen-rekrutmen dakwah diupayakan dapat dilanjutkan dengan proses dakwah secara khusus terhadap orang-orang yang direkrut tersebut.

Demikian kajian singkat mengenai definisi dasar dan tujuan dakwah kampus. Semoga dapat menjaga orisinalitas dakwah kampus di tengah-tengah proses perubahan yang semakin cepat.

Tipe-tipe aktivis dakhwah kampus

Sebentar…, judul di atas hanyalah salah satu bagian pengamatan perjalanan saja, bukan berdasarkan penelitian yang komprehensif, so tidak perlu diperdebatkan, silakan dibaca sambil melakukan perenungan setelah melakukan perjalanan panjang bersama dakwah ini.

Dakwah Kampus menurut saya telah memberikan banyak inspirasi dalam investasi amal, mulai dari para aktivisnya, dinamika, tantangan dan permasalahannya. Ruang-ruang amal di kampus tersedia cukup banyak, sehingga sayang kalau dilewatkan begitu saja.

Suatu saat dalam sebuah diskusi dengan para Aktivis Dakwah Kampus (ADK), ada pernyataan yang sempat disampaikan, “Masalah kita di kampus, kenapa organisasi gak berjalan, salah satunya disebabkan karena anak-anak gak punya komitmen, mereka pada sibuk sendiri-sendiri Pak”, kata salah satu peserta diskusi.

“Ustad nanti tolong taujihnya bisa diarahkan kepada pemberian semangat para peserta, mumpung yang hadir adalah para penanggung jawab jurusan”, ungkap salah seorang panitia pelatihan Manajemen Dakwah Kampus.

“Waduh susah nih anak, tahu acara penting begini malah pulang kampung, mana gak kasih tahu lagi !” gerutu seorang aktivis.

Ungkapan-ungkapan sebagaimana di atas sering kita jumpai ketika kita berada di lapangan dakwah, dinamika dakwah kampus yang cukup tinggi akan mendapat respon yang berbeda-beda dari para aktivisnya. Ada yang merespon dengan penuh semangat dan harapan, tetapi ada pula yang sebaliknya merasakan kejenuhan atau merasa ada beban berat di pundaknya.

Biasanya untuk memompa semangat ADK saya sampaikan kepada mereka tentang beberapa tipe aktivis dakwah kampus.

KuPu-KuPu (Kuliah Pulang-Kuliah Pulang)

Aktivis tipe ini adalah aktivis yang kurang responsif terhadap agenda-agenda dakwah di kampusnya, ritme aktivitasnya adalah rumah – kampus - rumah.

Makanya ketika ada aktivitas di kampus biasanya aktivis ini senantiasa mengeluarkan seribu jurus untuk menghindar dari amanah, “Afwan akh lagi banyak kerjaan di rumah,” atau “Saya gak bisa ikut ya Mbak, karena di rumah lagi gak ada orang”, dan yang sejenisnya. Tetapi ketika ditanya, “Emang di rumah ngerjakan apa?,” ternyata sang aktivis juga kebingungan untuk menjawabnya.

KuRa-KuRa (Kuliah Rapat – Kuliah Rapat)

Tahu kura-kura kan, yang ke mana - mana selalu bawa rumahnya, tapi kalo ada aktivis tipe ini justeru kondisinya kebalikannya, kesibukannya di kampus terkadang membuatnya lupa akan tugas dan kewajibannya sebagai orang rumahan. Yaa…kewajiban sebagai anak, kakak, adik, tetangga, dan anggota masyarakat yang seringkali terabaikan.

Ritme aktivitasnya adalah kuliah dan rapat (syura’), dari organisasi ke organisasi yang lain, aktivis ini sangat nyaman dengan ’dunianya’, dan memiliki lagu kebangsaan yang judulnya ’syuro – syuro bergembira….”(he..he…kaya lagu perjuangan). ”Mumpung masih muda kita harus berkontribusi,” itulah jawaban andalannya ketika ada pertanyaan mengenai kesibukannya menyerang.

Pertanyaan-pertanyaan yang sering dikemukakan oleh orang-orang disekitarnya adalah, ”Anda ini sebenarnya mengerjakan apa saja sih di kampus? kok kelihatannya sibuk sekali ?”, ”Pagi berangkat, pulang petang, sekarang mau berangkat lagi..”, ”Ngurusin apa saja sih Mbak kok gak pulang-pulang…”, atau yang lebih menyedihkan, ”Nak…, kamu sudah lupa kalau punya orang tua ya..kok tidak pernah pulang?”. Sadar gak ya…?

KuTiLang (Kuliah Tidur Hilang)

Kalau yang ini.. dah parah abis pokoknya, dari tipenya aja dah ketauan apa kerjaannya di kampus. Ya, betul ritme aktivitasnya adalah kuliah, kalau di kelas bawaannya tidur atau ngantukan, serta sering menghilang tanpa sebab ketika ada agenda dakwah.

Tiga tipe di atas memang cukup berat buat nyarikan obatnya, butuh data primer, cara yang elegan, serta jam terbang yang tinggi dalam penangannya. Ibarat dokter, kemampuan menganalisa dan mendiagnosa akan berbanding lurus dengan kesembuhan penyakit si pasien.

Yang sering terjadi adalah kita sering menghakimi tanpa data, atau memvonis karena kesan, sehingga aktivis mengalami ’iritasi’ hati. Rentan terhadap penyakit, tidak percaya diri. ’mutungan’, tidak bergairah terhadap agenda dakwah, atau malah kalau salah obat bisa-bisa sang aktivis melakukan insilakh (keluar dari orbit dakwah) Naudzubillah.

Tulisan di atas hanya mencoba melihat realita lapangan, tapi saya yakin masih banyak pejuang-pejuang dakwah yang tetap memiliki semangat, komitmen, kesungguhan dan pengorbanan agar dakwah ini tetap eksis hingga mencapai kemenangan.

Tapi ada gak ya kader atau aktivis seperti tiga tipe di atas? Wallahu a’lam bis showab.

Pekerja Super

Pekerja Super?Mengapa karakter juara penting dalam dunia kerja?jawabanya sederhana .

Dunia kerja butuh pekerja super,berikut ini pekerja super yang di inginkan:

1.Mau bekerja keras

2.Keperecayaan diri tinggi

3. Mempunyai visi kedepan

5.bisa bekerja dalam Tim

6.Memiliki Perencanaan yang matang

7.Mampu berpikir analitis

8.Mudah beradaptasi

9.mampu bekerja dalam tekanan

10.Cakap berbahasa inggris

11.Mampu mengorganisasi pekerjaan

Selamat mencoba…!


Jumat, 20 Februari 2009

Bagimana sh menjadi seorang pemimpin yang benar??

Lupakan semua trik2 jadi pemimpin. Ingat lah yg satu ini:
"Orang-orang hanya akan mengikuti dan mencintai orang yg mereka mau ikuti dan cintai"
pertanyaan nya: "apakah anda sudah menjadi orang yg mau diikuti dan di-cintai oleh pengikut anda?"

Karakter seorang leader:
1. Visioner: mempunyai visi
2. Optimis dan positif
3. Hanya mengharapkan yg terbaik dari dirinya sendiri (pursuit of excellence) secara personal maupun professional
4. Empowerment of others (mendorong, membangun, memperkuat, dan memotivasi orang-orangnya)
5. bisa mempuat keputusan
6. mempunyai Passion(hasrat)
7. Tanggung Jawab
8. Good Communicator (pandai dalam berkomunikasi)
9. Good Listening Skill
10. Risk-Taker (mengambil resiko)

Apa sih tanggung jawab itu???


Tanggung jawab adalah sebuah amanat atau tugas dari seseorang yang dipercayakan buat kamu untuk menjaganya. maka dari itu kamu harus memegang teguh tanggung jawab yang diberikan kepada kamu. seandainya kamu bisa melakukannya dengan baik kamu akan dipandang sebagai orang yg berguna dalam kehidupan ini. jika kamu gagal kamu akan memjadi orang yang dianggap kurang berguna dan bisa dipercaya bagi orang lain. maka dari itu kepercayaan lewat tanggung jawab yg diberikan harus kamu laksanakan dengan baik dan dipegang teguh

Jumat, 13 Februari 2009

Partisipasi Politik

Dalam menyelidiki sebab-sebab untuk berpartisipasi kita harus bertanya mengana beberapa orang menghindari semua bentuk partisipasi politik, atau hanya berpartisipasi pada tingkatan paling rendah saja. Mereka yang benar-benar berpartisipasi dalam bentuk yang paling banyak dalam aktivitas politik, merupakan minoritas (seringkali berupa minoritas yang sangat kecil) dari anggota suatu masyarakat. Berbagai macam istilah diterapkan pada mereka yang tidak ikut serta in, dan mereka dilukiskan secara berbeda – beda sebagai apatis, sinis, alienasi (terasing), dan anomi (terpisah).

Jepang Serius Rekrut Alumni Unibraw

Bagi mahasiswa lulusan UNIBRAW gak perlu khawatir deh..unutk namanya mendapatkan pekerjaan..malah di Negara yang di sebut sebagai Negara matahari terbit membuka peluang kerja di Jepang bagi lulusan Universitas Brawijaya yang semakin terbuka lebar. Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Rektor Prof Yogi Sugito dengan tamu dari Jepang yang berlangsung Senin (17 September 2007) di Rektorat Universitas Brawijaya. Tamu dari Jepang itu adalah Presiden Direktur Co-Net Co Ltd Jepang Mr Miyashita, Mr Suzuki, serta Mr Kikunaga juga dari Co-Net, Mr Nobuo Shudou, presiden direktur sebuah perusahan pemrograman komputer Jepang Shudou Kousan serta Mr Katsunomi Takahashi presiden direktur Cyber Wave, Mr Ito dari KDOI Jepang, dan Mr Ishiharada dari Kagoshima University.tuh kan..gak nyesel deh penulis kuliah jauh-jauh sampe ke malang..salam penulis J

Selasa, 10 Februari 2009

Menjadi sarjana yang berkualitas :

Tekun belajar bukan satu-satunya carauntuk menjadi lulusan berkualitas,anda perlu kegiatan tambahan .

Inilah tips

1.Aktiif Organisasi

2.Mengasah Bahasa Inggris

3.Tekun belajar

4.Mengikuti perkembangan informasi

5.mengikuti pergaulan luas

6.Mempelajari aplikasi computer


Hubungan BEM FIA dengan OMEK

BEM merupakan sebuah organisasi intra kampus yang anggotanya terdiri dari mahasiswa di kampus itu sendiri.diaman BEM FIA berada dibawah pengawasan fakultas.BEm berfungsi sebagai fasilitator aspirasi mahasiswa kampus didalam permasalah perkuliahan.sedangkan oemk itu sendiri adalah sayap-sayap dari parpol.nah jadi apa hubungan BEM FIA dengan omek-omek yang bergerak di dalam kampus?sebenarnay omek bergerak didalam kampus memiliki tujuan tertentu,misalnya saja setiap omek ingin merekrut mahasiswa agar anggota dari omek itu sendiri semakin banyak,tetpi dalam perekrutan tersebut terjadi suatu penyalahganaan.yang seharus unutk menambah dalam dukungan dari parpol yang memiliki kepentingan bersama menjadi penggerak organisasi dikampus yang memiliki kepentingan kelompoknya tertentu.apabila omek dapat berepengaruh besar terhadap,maka akan muncul berbagai kontroversi dari adanya kepentingan kelompok itu sendiri(group interest) mereka dari berbagai omek-omek yang masuk kampus akan dapat muncul berbagai ideofi yang berbeda di dalam kampus.yang dapat memecah belah persatuan mahasiswa di kampus kita ini.karna adanya berbagai ideology yang berbeda dari masing-masing kelompok omek mahasiswa,sehingga seharusnya mahasiswa itu bersatu yang memilki satu tujuan bersam,menjadi mementingkan tujuan kelompoknya.aggota BEM yang berasal dari omek-omek bias dapat timbulnya diskriminasi dari lawan politiknya ketika lawan politiknya kalah dalam pemilihan ketua BEM di kampus,mereka yang kalah tidak akan mendapat jabatan dalam keorganisasian BEM atau tidak dapat masuk BEM yang dahulunya menjadi tim sukses dalam pemilihannya.jadi dengan adanya omek yang begerak didalam kampus kebersamaan tujuan tidak dapat terpenuhi secara maksimal,karna mereka hanya mementingkan kelompoknya sendiri,dan juga kekuasaan.


Organisasi di kampus UB mayoritas di kuasai oleh lembaga dakwah kampus

UB,malang keorganisasian yang ada dikampus UB mayoritas dikuasai oleh yang namanya lembaga dakhwah kampus mahasiswa.awal munculnya pergerakan tersebut berasal dari para mahasiswa-mahasiswa masjid.dimana mereka memakai fsilitas masjid dan kampus untuk memlakukan pergerakan dalam merencanakana kegiatan politik kampus.dan kampus sebagai media dalam menjalankan perpolitikan kampus,sedangkna masjid segai tmepat dalam perencanaannya perpolitikan kampus.Organisasi yang dipegang oleh lembaga dakhwa juga dapat menimbulkan kontroversi dari pihak oposisi mahasiswa yang mempunyai ideology nasionalis ataupun sekuler.dimana ideology sekuler tersebut tidak mencampurkan urusan keorganisasian dengan agama,yang dalam pelaksanaan perpolitikan kampus secara bebas,tampa adanya batasan-batasan dari dalam peraturan agama,sedangkan lembaga dakhwah memiliki peraturan dalam keorganisasian sesuai dengan syariat islam,idiolgi sekuler berpendapat apabila dalam suatu keorganisasian terlalu banyaknya batasa-batasan dalam keorganisasian,maka kekreatifan mahasiswa jadi tidak dapat berkembang secara bebas,dan juga apabila suatu organisasi terlepas dari pengaruh agama,maka dapat terjadinya bebagai penyimpangan-penyimpangan dalam keorganisasian,karna dari itu lembaga dakhwa di kampus-kampus berperan penting dalam dalam menjalankan keorganisasian,supaya penyimpangan-penyimpangan yang melanggar aturan agama tidak akan tercipta.

SPP Proposianal Menjadikan UB Kampus Rakyat di Indonesia

Universitas Brawijaya adalah satu-satunya PTN di Indonesia yang memakai SPP Proposional di mana SPP tersebut di sesuaikan dengan kemampuan dan tanggungan ekonomi dari orang tua mahasiswa.SPP Proposianal merupakan kebijakan yang sangat tepat yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang berasal dari ekonomi menengah kebawah untuk dapat menikmati perkuliahan di PT.Kebijakan di keluarkan SPP Proposional menjadikan universitas brawijaya kampus rakyat,sebagaimana Universitas brawijaya dapat menerima semua lapisan masyarakat walaupun dari keluarga miskin sekalipun yang tidak sanggup membayar administrasi perkuliahan,asalkan mahasiswa tersebut berprestasi.dan juga universitas brawijaya memberikan kesempatan selebar-lebarnya untuk mahasiswa yang kurang mampu dalam segi financial yang ingin berkuliah di luar negeri atau mendapatkan gelar langsung double degree,asalkan mahaiswa tersebut dapat mengukir sebuah prestasi.dengan kebijakan yang telah dikeluarkan menjadikan Universitas Brawijaya sebagai satu-satunya universitas di Indonesia sebagai kampus rakyat.yang dapat menerima mahasiswa dari berbagai golongan,tampa harus memiliki modal banyak

BHP Bentuk Penjajahan Melalui Pendidikan

Berbagai mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia merekomendasikan untuk menolak Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan(BHP),alasanya Undang-undang ini meupakan salah satu bentuk penjajahan gaya baru melalui pendidikan UU BHP di bentuk dan dikeluarkan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa melainkan di bentuk berdasarkan consensus Washington yang kapitalis,liberalis,neokolonis.UU BHP akan membawa kapitalis untuk memasuki dunia pendidikan dengan demikian pendidikan akan di selenggarakan oleh orang-orang yang mempunyai moda.alasan ini yang menjadi dasar untuk penolakan UU BHP.agar bangsa Indonesia terjaga harkat dana martabatnya jangan sampai keberadaan UU BHP justru membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa pengemis yang tidak mempunyai jati diri,bangsa yang mengutamakana kepentingan asing atau bansa budak.adanya UU BHP di perkirakan menjadi mahal pendidikan,sehingga seluruh anak bangsa tidak bias mengenyam pendidikan tinggi,akibatnya banyak anak bangsa yang menjadi bodoh Dan mudah di perdaya bangsa lain.


Pemilwa Fia UB Bukan Beban

Pemilihan Mahasiswa (PEMILWA) adalah suatu keniscayaan untuk melakukan perubahan kepemimpinan BEM fakultas.Ia menjadi bagian dari kegiatan rutin tahunan dan menjadi sebuah regulasi demokrasi yang kita hormati bersama.terkait hal itu,ketua MPM Hamdan di depan peserta panitia pemilwa dan rapat akbar panitia pemilwa FIA UB,malang.mengatakan bahwa pemilwa tidak boleh menggangu jalannya perkuliahan.Pemilwa ,semestinay tidak menyeramkan,tidak menakutkan,dan tidak membebankan mahasiswa.untuk itu.ia menghimbau agar jangan ada peserta panitia pemilwa yang meninggalkan tugas-tugas pokoknya demi menjalankan agenda politik kampus.

Pemilwa Fia 2008/2009 sudah di depan mata,perhelatan akbar demokrasi di kampus ini segera di laksanakan.apapun yang terjadi pemilwa harus tetap di laksanakan sebagai bagian dari mekanisme demokrasi untuk memilih pemimpin BEM fakultas .Pemilwa juga menjadi proses penyegaran bagi mahasiswa untuk memilih pemimpin atau wakilnya yang kelak akan memimpin BEM di FIA.Penyegaran bukan hanya bagi mahasiswa tetapi juga bagi calon pemimpin .para calon pemimpin BEM Fia harus bisa menjaga perfomanya di mata mahasiswa yang akan memilihnya.para calon pemimpin BEM Fia tidak boleh menjadi beban bagi mahasiswa pemilih ia justru harus mampu mengendalikan konstituennya agar bisa tetap mengikuti perhelatan siklus tahunan.

Saya memang baru pertama kali memiliki pengalaman kepanitian pemilwa yang pemilihan capres dan cawapres BEM FIA secara langsung pada pemilwa 2008/2009 ini.karan itu pemilwa mendatang mestinya tidak lagi menjadi beban bagi mahasiswanya.ddandamai sesuai an saya juga tidak boleh terbebani dari berbagai pertanggung jawaban yang diberikan kedapa kapel pemilwa dalam implementasi pemilwa yang akan datang.kita pun tidak boleh terlalu takut dengan adanya ancaman ganguan dari pelaksanaan pemilwa.bukah kita kita memiliki pengawas pemilwa yang siap mengawas perhelatan demokrasi di kampus kita ini.

Pemilwa memang hak,bukan kewajiban,oleh karna itu hak dari setiap mahasiswa untuk ikut dan tidak ikut pemilwa.namun dari tim sukses capres dan cawapres BEm Fia ppun tidak boleh mengahasut apaplagi menghalang-halangi mahasiswa dalam melakukan pemilihan ca[res dan cawpres BEM FIA.apapun hak dari setiap mahasiswa namun eksistensi pemilwa harus didukung dari setiap mahasiswa itu sendiri.pemilwa menjadi salah satu cermin tinggi atau rendahnya partisipasi mahasiswa dalam memilih capres dan cawapres BEM FIA.

Semakin tinggi partisipasi mahasiswa,semakin baik pula kualitas kehidupan demokrasi di kampus abu-abu FIA.maka dari itu kita semua berharap krasadaran untuk mengikuti paemiwa jangan di jadikan beban mahsiswa dikampus.kita ingin pemilwa brlangsung dengana suasana tentram dan damai sesuai dengan lam demokrasi yang memberikan kebebsana terhadapap bmahasiswa untuk memilih.pemilwa yang jujur dan adil tentulah menjadi dambaan setiap mahasisw.kita pun tidak ingin harapan itu harapan semu.

Jumat, 06 Februari 2009

Buruknya Etika di Dalam Pelayanan Kesehatan Terhadap Gakin

Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik semakin meningkat bentuk respon tuntutan tersebut adalah aspirasi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas.terutama kualitas pelayanan publik di bidang kesehatan. Pelayanan kesehatan ini masih saja menjadi keluhan masyarakat miskin di DKI Jakarta.khususnya dalam pelayanan administrasi dan moral atau etika,dalam hal moral/etikal.warga miskin dalam mendapatkan pelayanan kesehatan sering mendapatkan perlakuan tidak adil atau perlakuan yang seharusnya tidak pantas untuk mereka dapatkan. Tidak jarang kita mendengar pada kehidupan sehari-hari, baik di Rumah Sakit, Puskesmas, maupun Klinik-Klinik pelayanan kesehatan, tentang buruknya praktek pelayanan yang diberikan tenaga kesehatan kepada masyarakat. Adanya Tenaga Kesehatan yang tidak mengerjakan yang seharusnya mereka kerjakan, serta bukan isapan jempol juga adanya tenaga kesehatan yang mengerjakan sesuatu yang seharusnya bukan wewenangnya/ kompetensinya. Makin banyaknya pengaduan para pengguna pelayanan kesehatan, terutma warga miskin terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan, bahwa kejadian tersebut tidak bisa lepas begitu saja dari sikap dan perilaku tenaga kesehatan itu sendiri. Tenaga Kesehatan yang merupakan tenaga profesional, seyogyanya selalu menerapkan ETIKA dalam sebagian besar aktifitas sehari-hari. Etika yang merupakan suatu norma perilaku atau biasa disebut dengan asas moral, sebaiknya selalu dijunjung tinggi dalam kehidupan bermasyarakat kelompok manusia. Etika yang berlaku dimasyarakat modern saat ini adalah Etika Terapan (applied ethics) yang biasanya menyangkut suatu profesi, dimana didalamnya membicarakan tentang pertanyaan-pertanyaan etis dari suatu individu yang terlibat. Sehingga pada masing-masing profesi telah dibentuk suatu tatanan yang dinamakan KODE ETIK PROFESI.

Apabila diartikan pengeritian ETIKA menurut the public administration dictionary (Chander dan Plano,1988:17),Etika didefinisikan sebagai cabang filsafat yang berkenaan dengan nilai-nilai yang berhubungan denagn prilaku manusia ,dalam kaitanya dengan benar atau salah perbuatan dan baik buruk motif dan tujuan dari perbuatan tersebut.
Perilaku ini memang agak sulit menanganinya, kecuali kesadaran sendiri masing-masing Tenaga Kesehatan dalam menerapkan, mengaplikasikan, menghayati, memahami, kode etik profesinya. Karena, etika profesi lebih bersifat moral, maka kesalahan yang terjadi apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan, sanksi yang diberikan bersifat moral dan yang paling dirugikan adalah para kliennya,sehingga untuk menangani pelanggaran yang dilakukan oleh para pelaku pelayanan agar tidak terlalu merugikan pengguna pelayanan, dibentuklah suatu Majelis Kode Etik Profesi yang berlandaskan pada Etika dan Hukum yang berlaku. . misalnya para petugas bersikap tidak ramah terhadap pasien gakin,seharusnya walaupun gakin tidak membayar biaya administrasi pengobatan sikap para petugas kesehatan tetap memberikan pelayanan yang baik.

Permasalahan yang kedua adalah masalah administrasi misalnya dalam administrasi warga miskin dalam pengurusan administrasi pembayaran sering dipersulit, padahal sekarang ini sudah adanya program JAMKESMAS(jaminan kesehatan masyarakat) yang diberikan dari pemerintah.keluarga miskin diberikan surat keterangan tidak mampu(SKTM)/GAKIN,tetapi masih saja warga miskin yang sakit dan hendak berobat dengan menggunakan kartu keluarga miskin atau gakin banyak yang ditolak rumah sakit. Dengan alasan tagihan pengelola rumah sakit kepada pemerintah atas biaya pengobatan pemegang kartu gakin banyak yang belum dibayar karena APBD perubahan belum selesai.dan berbagai alasan lainya.Rumah Sakit biasanya punya alasan-alasan tertentu untuk mempersulit dalam hal administrasi, seharusnya para pemegang kartu Gakin dan Askeskin bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis semuanya dan mendapatkan pelayanan yang maksimal,karna hal itu masyarakat miskin jadi tidak bisa mendapatkan haknya dalam kebutuhan kesehatannya.

Dengan adanya program tersebut,seharusnya sudah terpenuhilah hak-hak mereka dalam mendapatkan kesehatan.

Padahal bila di interpretasikan pelayanan publik itu adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh pelayanan publik sebagai upaya pemenuh kebutuhan penerima pelayanan maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. sebenarnya setiap rumah sakit itu dapat memberikan pelayanan dengan baik terhadap para pasiennya.di Indonesia dalam standar mutu pelayanan terikat dengan peraturan mengenai standar mutu layanan yang harus di penuhi Rumah Sakit.standar itu tercantum dalam peraturan yang di keluarkan Depkes(Departemen Kesehatan),selain itu kita juga memiliki komisi akreditasi Rumah sakit(KARS),sebuah lembaga independen di bawah Departemen Kesehatan(DEPKES)yang bertugas akreditasi setiap Rumah Sakit secara berkala,agar pelayanannya sesuai standar,baik pelayanan dalam administrasi,sikap para petugas medis terhadap para pasien maupun fasilitas untuk semua lapisan masyarakat.

Dengan demikian dalam menjalankan pelayanan kesehatan terhadap pasien tampa harus membeda-bedakan strata.masing-masing petugas Kesehatan,baik petugas medis ataupun Dokter harus berpedoman pada etika profesinya dan harus pula memahami etika profesi disiplin lainnya apalagi dalam wadah dimana mereka berkumpul (rumah sakit) agar tidak saling berbenturan.

Alasan saya memilih judul ini karena merupakan suatu bentuk fenomea aktifitas publik yang pada hakikatnya tidak pantas dilakukan oleh para petugas kesehatan, terlebih – lebih oleh para petugas medis dan dokter di rumah sakit yang besikap diskrimanasi /sewenag-wenang terhadap gakin,karna para gakin tidak mampu dalam urusan pembayaran administrasisehingga mereka di perlakukan tidak sesuai dengan kode etik yang ada,seperti diibaratkan para petugas medis berseragam putih,warna seragam tersebut mencerminkan kebaikan/ketulusan hati mereka,tetapi mereka sudah tidak pantas lagi memakai seragam putih tersebut,karna sudah tidak pantas lagi hatinya putih sesuai dengan seragam yang di pakainya.(hatinya mungkin hitam).