Senin, 21 Desember 2009

Nasionalisme Lenyap Dunia Semakin Gila

Dunia Gila
Dunia Semakin Gila

Saling Sikut Sikutan Tuk Mencari Makan
Segala Omong Kosong Jadi Pembenaran
Akal Sehatpun Hilang Temen Jadi Korban
Dunia Semakin Gila Nggak Ada Aturan

Begitu penggalan dari lagu Yin Yang. Pengusung Rapper Iwa K di indonesia ini kembali menunjukkan kiprah nya kembali di dunia musik.

Bila kita menyadari dan mampu mencerna setiap peristiwa yang terjadi pergeseran yang terjadi mulai dari nilai moral, nilai pendidikan , nilai sosial dan budaya, nilai kemanusiaan, nilai tatakrama dan bahasa di era sekarang ini menurun drastis.

Tak heran begitu banyak orang hidup untuk diri nya sendiri, bahkan menghalalkan segala cara untuk bisa mencapai apa yang diinginkan. Korupsi yang merajalela bermilyar - milyar uang negara ternyata bermuara pada individu yang tidak bertanggungjawab. Sungguh ironi, aparat pemerintah saja tidak punya nilai kemanusiaan ketika menadahkan tangan untuk pembenaran atas nama uang, apa yang mampu diharapkan lagi? Tirani kekuasaan dan uang sudah membutakan hukum, kalau orang buta saja bisa melihat kebenaran kenapa orang yang benar- benar sempurna terus membutakan dirinya hanya demi sesuatu yang fana?

Sudah habis dan lenyapkah nasionalisme yang pernah didengung - dengungkan untuk membangun bangsa, atau hanya dianggap sebagai liturgi konyol untuk topeng kebobrokan moral dan kemanusiaan bangsa. Ketukkan palu keputusan sang Hakim seolah menunjukkan aksi sulap, begitu selesai bim salabim sudah mampu membungkam pro dan kontra masyarakat intelektual. sudah cukup rakyat hanya dijadikan sebagai penonton awam, yang cuma bisa mengangguk -angguk untuk keterpurukkan birokrasi hukum dan pemerintah.

Mungkin kegagalan inilah yang bisa membuat mata hati setiap orang tercelik dari panggung sandiwara orang - orang yang menyebut dirinya sebagai pembawa aspirasi rakyat.

MARI MEWUJUDKAN PEMIRA 2009 YANG LIBERTI

Liberti merupakan jargon untuk Pemira tahun 2009 ini. Jangan bayangkan liberti ini sebagai nama sebuah patung. Tapi, liberti sebenarnya merupakan kependekan dari 5 kata yang semoga saja mencerminkan proses Pemira 2009 ini. Apaan sih?? Mau tau??

Legitimate: yakni sah secara hukum. Jadi, baik Presiden EM ataupun Anggota DPM yang akan terpilih pada ajang Pemira ini, nantinya akan sah menurut hukum atau undang-undang yang udah dibuat oleh DPM. Dengan kata lain, hasil dari Pemira ini sudah nggak bisa diprotes atau diganggu gugat kalo nggak ada bukti pelanggaran yang kuat.

Independen: seluruh komponen penyelenggara Pemilihan Mahasiswa Raya yang terdiri dari panitia dan panitia pengawas atau Panwas adalah individu-individu yang independen atau nggak berpihak kepada siapapun. Jadi, haram hukumnya bagi panitia penyelenggara maupun panitia pengawas Pemira untuk menjadi tim sukses salah satu calon ataupun hanya sekedar mendukung salah satu calon. Jadi bener-bener netral atau independen gitu.

BERsih: Jargon adalah doa. Maka kita semua berharap pemira 2009 ini bersih, dalam arti nggak ada kecurangan di dalamnya. Semua komponen baik panitia penyelenggara, panitia pengawas, pemilih, maupun calon yang dipilih harapannya berbuat sesuai aturan main yang ada alias nggak ada yang berbuat curang.

Tertib: Penyelenggaraan Pemira 2009 ini juga diharapkan tertib. Semua berjalan sesuai fungsi dan tugasnya. Nggak ada yang menyimpang atau kita menyalahi aturan yang berlaku. Karena tentu aja pengawasan dari panitia pengawas juga akan sangat ketat.

Profeional: lagi-lagi, semua unsur yang nantinya akan terlibat baiik secara langsung maupun nggak langsung di ajang Pemira ini sangat diharapkan profesionalitasnya. Mulai dari panitia, pengawas, para calon, dan pemilih diharapkan bersikap sesuai dengan aturan main yang ada dan berusaha menjaga dan menyukseskan Pemira 2009 ini.

PEMIRA ???

Akhir-akhir ini, mungkin kamu-kamu yang ngaku mahasiswa Brawija pasti akan sering membaca atau mendengar kata ini. Yah, mau nggak mau, suka nggak suka. Karena memang sebentar lagi kampus kita tercinta ini akan mengadakan perhelatan yang cukup penting dan pastinya dinanti-nantikan setiap tahunnya.

Apaan sih?? Pemira?? Yupz bener banget. Pemira yang merupakan kependekan dari Pemilihan Mahasiswa Raya ini adalah momen dimana kita semua, mahasiswa Brawijaya, bisa menyalurkan aspirasi kita untuk memilih Presiden Eksekutif Mahasiwa (EM) dan anggota-anggota DPM UB. Atau bahkan mungkin ada diantara kita yang pengen mencalonkan diri sebagai presiden EM atau anggota DPM?? Boleh-boleh saja pastinya. Yang jelas, Pemira memfasilitasi seluruh Mahasiswa Brawijaya untuk menyalurkan aspirasinya sebagai pemilih ataupun yang dipilih. So, pastinya rugi kalo nggak memanfaatkan event ini semaksimal mungkin.

Pastinya kita semua penasaran, siapa sih the next leader di Brawijaya?? Dari fakultas mana dia?? Jangan-jangan temen kita sendiri..!! atau bahkan mungkin kita??!!! Hmmm….. menarik untuk ditunggu. So, maksimalkan peran kita di Pemira 2009 ini. Yah, kita sebagai pemuda, yang katanya agent of change nggak bisa masa bodoh dengan hal seperti ini. Bisa jadi 10 atau 20 tahun lagi, kita lah yang akan memimpin bangsa ini. Lalu kalo nggak dimulai dari sekarang, kapan lagi??? Harapannya di kampus inilah kita belajar gimana caranya memimpin orang lain. Gimana sulitnya mengatur banyak orang dengan pemikiran yang berbeda-beda

Jadi kalo masih ada yang menganggap event seperti ini nggak penting, atau bahkan berpikir untuk golput…??? waaahh…. jangan deh…!!! di tangan kita lah peradaban Brawijaya bergantung. Apakah pemimpin yang kita pilih mampu membawa Brawijaya menjadi lebih baik, atau malah sebaliknya. Jangan mau membeli kucing dalam karung alias memilih pemimpin tanpa tau sapa yang kita pilih. Kenali pemimpin kita. Kenali visi dan misinya, baru deh, tentukan pilihan berdasarkan hati nurani.

Semoga Pemira 2009 yang menelan dana nggak sedikit ini nantinya bisa mendapatkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas, capable, dan berakhlak sehingga bisa membawa Brawijaya menuju ke arah yang lebih baik. Saatnya kita peduli…. untuk Brawijaya yang lebih baik. One minute for one year.